






Ukuran: Sedang (23 cm).
Persebaran: Endemik Jawa. Monotipik. Jarang dan terbatas di hutan pegunungan, paling timur G. Merapi, pada ketinggian 900-3.000 m.
Ciri: Jantan: tubuh atas biru gelap mengilap, tubuh bawah biru terang, mahkota, sayap dan ekor biru tua. Betina: dominan hitam, tenggorokan hitam kusam kecokelatan, mahkota, sayap dan ekor biru terang. Paruh, iris, dan kaki hitam. Remaja: Tubuh bawah bercorak cokelat.
Suara: Melengking tipis “tseeeet”.
Kebiasaan: Sendiri dan tidak mencolok, pada tajuk tengah atau atas.
Perkembangbiakan: Agustus-April. Sarang berbentuk mangkuk dari lumut. 2 telur.
Spesies mirip: Ciung-batu jawa lebih besar, seluruh tubuh biru gelap, kerap di permukaan tanah dan membuka ekor.
Status: Rentan.
Sumber:
Taufiqurrahman, I., P.G. Akbar, A.A. Purwanto, M. Untung, Z. Assiddiqi, M. Iqbal, W.K. Wibowo, F.N. Tirtaningtyas & D.A. Triana. 2022. Panduan lapangan burung-burung di Indonesia Seri 1: Sunda Besar. Birdpacker Indonesia-Interlude: Batu.
