Calliandra haustoniana merupakan salah satu spesies yang termasuk ke dalam Famili Fabaceae (leguminosae). Nama latin tersebut berasal dari Bahasa Yunani yang merujuk pada morfologi C. haustoniana, yaitu memiliki benang sari unik dan indah (Kalli : Indah ; Andros : Stamen). Calliandra berasal dari benua Amerika, tepatnya wilayah Amerika Tengah. Tumbuhan tersebut banyak tumbuh di daerah dataran tinggi (lereng gunung, pinggir jalan), taman dan hutan.
C. haustoniana tergolong ke dalam tumbuhan yang berhabitus perdu dengan sistem perakaran tunggang yang kuat dan dalam. Batang tumbuhan tersebut berdiameter sekitar 20 cm, bercabang dan pada permukaannya terdapat lentisel. Daun Calliandra bertipe majemuk menyirip, terletak berhadapan, setiap anak daun berbentuk oval dan bewarna hijau. Bunga tumbuhan tersebut terletak di ujung batang (Flos terminallis), berbentuk tandan, sepala dan tepala masing-masing berjumlah 5, bagian pangkal bunga bewarna putih sedangkan ujungnya bewarna merah, benang sari berjumlah banyak sementara stigma kecil dan terletak di ujung . Pada umumnya, bunga Calliandra akan mekar selama satu malam dan paginya akan layu. Biji Calliandra bewarna cokelat kehitam-hitaman, agak bulat, mengkilat, dan terletak di dalam polong.
C. haustoniana memiliki beberapa manfaat dan peran baik secara ekonomis, farmakologis, estetis maupun ekologis . Jika ditinjau berdasarkan aspek ekologisnya, Calliandra dapat digunakan sebagai pencegah erosi dan memperbaiki kualitas tanah. Akar dari Calliandra dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan, daunnya dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sedangkan batangnya digunakan sebagai kayu bakar.