16–17 cm. Berukuran kecil, hijau, berparuh besar dan kuat. Takur dengan tenggorokan dan mahkota biru, antara dada dan tenggorokan berpita hitam lebar melintang. Sebelumnya dianggap conspecific dengan P. australis dan P. cyanotis. Perbedaan diantara sub-spesies terutama pada detil dan warna kepala dan pola dada, memiliki kesamaan ciri kekurangan unsur warna kuning pada penutup-telinga. Ras duvaucelii berkepala hitam, penutup-telinga hitam dengan bercak merah besar dibagian atas dan bawahnya, bercak merah pada pipi, spot pucat pada kekang, pita hitam yang lebih lebar pada dada atas, dibawahnya terdapat pita merah tipis; ras gigantorhinus memiliki paruh yang sedikit lebih panjang dan mahkota cenderung berbintik-bintik biru; dan ras tanamassae, warna biru pada mahkota depan dan tenggorokan lebih cerah (ekor juga lebih biru), serta di belakang noktah hitam dada bulunya berbasuh merah. Di Kalimantan mirip dengan Takur leher-hitam yang lebih tidak umum dan biasanya dijumpai pada elevasi yang lebih tinggi, perbedaan lainnya: waran merah pada mahkota lebih sedikit, bulu bawah mata merah (kuning pada takur leher-hitam) dan tenggorokan biru (hitam pada takur leher-hitam). Perlu diingat bahwa Takur leher-hitam muda juga memiliki bulu leher biru.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.