Suweg, Bunga Bangkai yang Tidak Bau dan Kaya Manfaat

Tingginya keragaman jenis umbi di Indonesia masih belum dimanfaatkan dengan maksimal. Sebut saja suweg yang tergolong umbi minor di Indonesia ini pasti terasa asing di telinga. Umbi suweg memiliki nama ilmiah Amorphophallus campanulatus dan masih berkerabat dekat dengan bungai bangkai. Meski begitu suweg tidak mengeluarkan bau busuk seperti kerabatnya.

Berdasarkan penelitian, A. Campanulatus mengandung kadar kolesterol yang sangat rendah (0.28%) dan serat tinggi (13.71%) sehingga cocok untuk diet penderita diabetes melitus, kencing manis, atau jantung koroner. Umbi A. campanulatus bisa dikonsumsi dalam berbagai olahan mulai dari onde-onde, brownis, talam, hingga kue kering seperti bola-bola keju. Tentu pengolahan menggunakan A. campanulatus yang sudah diproses menjadi tepung. Selain untuk konsumsi, suweg juga bisa digunakan sebagai bahan baku berbagai produk, mulai dari agar-agar, kosmetik, hingga lem.

Selain kaya akan manfaat, budidaya A. Campanulatus juga mudah. Alasannya tanaman ini bisa tumbuh di berbagai kondisi geografi dan cuaca. Dari kemampuan tumbuh hingga ketinggian 2.500 m dpl dengan curah hujan 1.500 mm per tahun, toleran terhadap naungan 60%, maupun dalam tanah ber pH asam. Dari segi ekonomipun menguntungkan karena bisa dihasilkan hingga 200 ton A. campanulatus per hektar lahan.

Ssumber :
http://lipi.go.id/publikasi/pengembangan-dan-pemanfaatan-suweg-berbasis-kearifan-lokal-dalam-upaya-mendukung-ketahanan-pangan/6208
http://lipi.go.id/publikasi/keberadaan-dan-pemanfaatan-umbi-suweg-amorphophallus-paeoniifolius-di-beberapa-daerah-di-jawa-tengah-dan-jawa-timur/6457
http://bali.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/info-teknologi/679-potensi-suweg-dan-gembili-sebagai-sumber-pangan-lokal-sumber-karbohidrat-non-beras-di-bali