






Keahliannya terbang di malam hari tanpa suara lalu tiba-tiba bertengger di pepohonan menyebabkan ia dijuluki burung hantu. Burung yang dikelompokan oleh MacKinnon dkk sebagai anggota ordo Strigiformes ini memiliki paruh tajam dan kuat serta kaki dan kuku tajamnya cekatan dalam mencengkram. Ia tak pernah meleset saat menyergap katak, tikus, serangga, atau binatang kecil lainnya. Hal tersebut menjadikannya sebagai karnivora yang handal berburu. Siapa sangka keahlian berburu tersebut membuat sang predator alami ini bermanfaat bagi pertanian.
Burung hantu jenis Serak Jawa (Tyto alba) salah satunya. Ia merupakan pemburu tikus paling andal. Sepasang burung hantu ini dapat melindungi seluas 25 hektare tanaman padi. Sebanyak 1300 ekor tikus dapat dimangsa oleh seekor T. alba dalam waktu satu tahun.
Pengendalian serangan menggunakan burung hantu dinilai lebih efektif dan bersahabat pada lingkungan jika dibandingkan dengan menggunakan racun atau gropyokan. Tak hanya itu, melibatkan burung hantu dalam mengendalikan hama tikus pun tidak merusak rantai makanan dan ekosistem.
Sumber:
http://www.mongabay.co.id/2018/06/04/burung-hantu-yang-tidak-perlu-kita-takuti/

Leave a Reply
Terkait