






Ekosistem harus berada dalam keadaan seimbang agar tidak terjadi dominansi oleh spesies tertentu. Sebab katika jenis tertentu dominan, populasinya bisa menjadi tidak terkendali dan menginvasi jenis lainnya. Ketika hal ini terjadi tatanan ekosistem berubah dan keanekaragaman hayati berkurang perlahan.
Menghindari hama dominan di lahan pertanian juga menjadi fokus utama dalam pertanian. Namun, penggunaan pestisida atau insektisida dapat memicu masalah baru seperti resistensi hama terhadap bahan kimia yang digunakan. Kondisi ini membuat konsentrasi kimia terus ditingkatkan dan memperburuk lingkungan dengan pencemaran. Karena kondisi ini, muncul metode pertanian yang disebut refugia.
Metode tanam refugia bertujuan untuk meningkatkan kesimbangan ekosistem dengan menghadirkan mikrohabitat bagi musuh alami hama pertanian. Jenis tanaman refugia umumnya adalah tanaman berbunga seperti matahari, kenikir, kertas, dan tapak dara. Bunga mereka akan menarik perhatian baik hama tanaman dan musuh alaminya sehingga pemangsa memiliki kesempatan untuk makan.
Metode refugia di Indonesia biasanya diaplikasikan pada tanaman padi. Tanaman bunga ditanam di sepanjang tepian sawah sejak awal bibit padi ditanam. Agar ketika padi mulai dewasa dan berbuah, bunga-bunga sudah mekar dan optimum membantu petani menghalau hama.
Sumber :
https://kabartani.com/turunkan-hama-dengan-optimasi-tanaman-refugia.html
http://pertanian.kulonprogokab.go.id/article-112-gerakan-tanam-refugia-sebagai-tanaman-pengendali-hama.html
https://m.tempo.co/read/news/2016/04/01/095758938/petani-pakai-pola-refugia-hama-musnah-beras-melimpah
joglosemar.co

Leave a Reply
Terkait