






Indonesia adalah rumah bagi 13 spesies enggang. Terbanyak di antara negara Afrika dan Asia Pasifik dimana 62 spesies enggang tersebar. Sayangnya tingkat perburuan sangat tinggi mencapai 500 ekor perbulan. Itupun hanya di Kalimantan Barat. Padahal habitat enggang berada di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian.
Enggang memang tampak menawan. Perawakannya besar hingga sepanjang 190 cm. Keunikan mereka terletak di paruh yang panjang, tebal dan berwarna cerah. Sebut saja rangkong gading dengan cula merah besarnya. Bahkan dua di antaranya menjadi fauna identik provinsi yaitu julang Sulawesi (Sulawesi Selatan) dan rangkong gading (Kalimantan Barat).
Selain perwakan menawan, enggang memiliki fungsi ekologis yang besar. Mereka adalah penyebar biji dan benih tanaman hutan. Sistem pencernaan enggang tidak mencerna biji. Sehingga ketika dikeluarkan sebagai kotoran akan tetap bisa tumbuh. Apalagi area jelajah enggang yang luas hingga 100 km2 akan menjaga kelestarian berbagai jenis pohon di hutan.
Baca juga: Komunikasi Anak Burung dari dalam Cangkang
Keberadaan enggang juga bisa sebagai indikator kesehatan hutan. Sebab enggang makan berbagai jenis buah dan bersarang pada lubang pohon besar berdiameter sekitar 50 cm. Artinya ketika ada enggang berarti masih cukup banyak populasi pohon besar di hutan tersebut.
Referensi: Mongabay1, Rangkong Indonesia, Mongabay2

Leave a Reply
Terkait