Rafflesia arnoldii

Flora
Rafflesia arnoldii
13 Juni 2015
3081

Rafflesia  arnoldii Fauzan Muzakki     Rafflesia merupakan salah satu jenis bunga yang memiliki diameter 150 cm. Bunga ini pertama kali ditemukan saat ekspedisi pengumpulan tumbuhan Sumatera tahun 1818 oleh Joseph Arnold. Awalnya beberapa ilmuwan terkejut dan menolak mempercayai bahwa Rafflesia adaah sebuah tanaman. Akhirnya,  Robert Brown berusaha untuk memastikan bahwa Rafflesia adalah sesuatu yang baru dan belum pernah dideskripsikan sebelumnya oleh ahli botani lain. Bahkan ia memerlukan waktu 18 bulan untuk memastikan hal tersebut.    

Rafflesia Arnoldii merupakan tumbuhan parasite obligat yang tumbuh pada batang tanaman merambat dari genus Tetrastigma. Rafflesia arnoldii tidak mempunyai daun sehingga tidak mampu meakukan fotosintesis sendiri sehingga tumbuhan ini mengambil nutrisi dari pohon inangnya. Bentuk yang terlihat dari bunga ini membutuhkan kurun waktu tertentu. Keberadaannya  seakan-akan tersembunyi selama berbulan-bulan hingga akhirnya mekar selama seminggu.    

Rafflesia arnoldii memiliki bunga yang melebar dengan lima lembar mahkota. Bunga merupakan bagian tumbuhan yang satu-satunya terlihat dari Rafflesia arnoldii. Saat mekar, diameternya dapat mencapai 70 hingga 110 cm dengan tinggi sekitar 50 cm dan berat 11 kg. Organ reproduksinya terdiri dari benang sari dan putik dalam satu rumah. Proses penyerbukan Rafflesia arnoldii membutuhkan bantuan serangga yang tertarik dengan  bau bunga yang menyengat, seperti lalat.   

  Persebaran habitat dari Rafflesia arnoldii tersebar di pegunungan di Jawa Barat, dataran rendah sepanjang Jawa, dan hutan dataran rendah di sepanjang pantai selatan Jawa. Pulau Sumatera merupakan pulau yang ditemukan Rafflesia arnoldii paling banyak, contoh Taman Nasional Kerinci Seblat, Taman Nasional Bukit Barisan, Pusat Pelatihan Gajah Seblat di Bengkulu Utara dan Padang Guci di Kabupaten Kaur. Pemerintah Bengkulu menetapkan bahwa bunga Rafflesia arnoldii mdnjadi identitas provinsi Bengkulu dan sebagai salah satu puspa langka dari tiga bunga nasional Indonesia mendampingi puspa bangsa (Melati putih) dan puspa pesona (Anggrek bulan).    

Kini, jumlah Rafflesia arnoldii semakin sedikit. Tingginya laju deforestisasi, pembalakan liar dan menurunnya luas hutan Sumatera membuat habitat Rafflesia arnoldii terancam. Selan itu, ancaman juga datang dari masyarakat yang mempercayai putik Rafflesia arnoldii dapat menjadi obat tradisional. Laju pembangunan memang tidak bisa halangi disamping pertumbuhan penduduk yang terus naik. Upaya konservasi perlu dilakukan secara intensif untuk melestarikan plasma nutfah yang ada hingga saat ini. Salah satu contohnya adalah upaya yang dilakukan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan di Lampung dan Bengkulu yang menjadi pusat pelestarian Rafflesia arnoldii. Akan tetapi, sampai saat ini teknik budidaya Rafflesia arnoldii belum ditemukan. Pemerintah bersama para ilmuwan Indonesia seharusnya dapat turut serta untuk menemukan cara budidaya yang tepat bagi Rafflesia arnoldii.          

Tentang Penulis
Fauzan Muzakki

Tinggalkan Balasan

2015-06-13
Difference:

Tinggalkan Balasan