Tidak hanya masyarakat muslim yang sibuk menyambut bulan ramadhan. Para petani timun suri juga sibuk memanen buah yang jadi salah satu ikon bulan puasa. Timun suri bukan tanaman musiman sehingga bisa ditanam dan panen sepanjang tahun. Tetapi karena sebagian besar masyarakat mengonsumsi timun suri sebagai takjil ketika berbuka puasa saja. Maka petani menanam timun suri sekitar dua bulan sebelum ramadhan agar panen tepat ketika ramadhan dimulai.
Beberapa manfaat timun suri membuatnya cocok disantap selama bulan puasa. Ia memiliki serat larut melimpah yang membuat perut kenyang lebih lama dan membantu melancarkan sistem pencernaan. Timun suri juga kaya antioksidan dan vitamin C sehingga mampu mencegah infeksi serta menjaga kesehatan tubuh agar tetap sehat dan bugar selama berpuasa. Racun yang menumpuk di tubuh juga dibantu pengeluarannya melalui feses dan urin yang disebut sebagai proses detoksifikasi.
Baca juga: Gosok Gigi Segar dengan Nanas
Setelah tahu manfaatnya, sekarang waktunya untuk mencicipi segarnya es timun suri di rumah. Agar tidak salah pilih, berikut ada empat tips untuk memilih buah yang pas manis dan matang. Empat hal yang harus diperhatikan adalah retakan, aroma, tekstur, dan warna kulit.
Foto retakan buah timun suri karena matang
Retakan menjadi tanda bahwa buah matang di pohon, sebab ketika matang daging buah mengembang dan mendorong kulit hingga robek. Buah yang matang juga mengeluarkan aroma manis dan segar. Pada buah yang terlalu matang, daging bertekstur lembek sehingga lebih baik pilih yang teksturnya renyah. Terakhir kulit buah timun suri tidak selalu kuning adapula kultivar kulit hijau sehingga buah matangpun tetap hijau.
Referensi: cnnindonesia, kumparan, agribisnis.co.id
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Terkait