Krisis energi menjadi permasalahan yang sangat serius pada era ini. Salah satu sumber daya alam yang paling banyak dimanfaatkan sebagai bahan dasar energi adalah minyak bumi yang berasal dari fosil. Cadangan minyak bumi di Indonesia terjadi penurunan setiap tahunnya. Menurut data yang dipaparkan oleh DJ Migaspada tahun 2012, sehingga diperlukan alternatif energi terbarukan untuk mencegah terjadinya krisis energi. Biji nyamplung (Chalophillum inophyllum) mengandung kadar minyak 40-70%, hal ini sangat berpotensi untuk dijadikan biodiesel sebagai alternatif pengganti solar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil ekstrasksi biji nyamplung dengan menggunakan metode sokletasi dan pengaruh katalis yang digunakan dalam proses transetersifikasi dan produksi biodiesel. Metode sokletasi merupakan salah satu metode ekstraksi minyak dengan menggunakan jumlah pelarut yang konstan dan adanya pendingin balik, pada metode ini akan dipeoleh hasil ekstrak yang lebih banyak dibandingan dengan metode lainnya. Hasil ekstraksi minyak kemudian dilakukan dianalisa kadungan minyak biji nyamplung, apabila diperoleh minyak dengan starndar sebagai biodiesel maka akan diproses ketahap transesterifikasi.transesterifikasi merupakan proses pemisahan gliserol yang terdapat pada minyak nabati dengan bantuan katalis. Katalis yang digunakan adalah katalis basa, yaitu KOH (Kalium Hidroksida) sebanyak 0,5% dan 1%. Katalis berfungsi untuk mempercepat reaksi dalam memproduski biodiesel. Hasil transesterifikasi kemudian dipisahkan antara biodiesel kasar dan gliserol sehingga diperoleh biodiesel murni. Setelah dihasilakan biodiesel murni lalu uji karakterisasi dari biodiesel nyamplung.
Leave a Reply
Terkait
