Praktik Pertanian Berkelanjutan dan Pengolahan Jahe Instan di Desa Girimulyo Wonogiri

Aktivitas, Kehutanan, Pangan Lokal, Pertanian, Pertanian Organik, Tumbuhan Obat
Praktik Pertanian Berkelanjutan dan Pengolahan Jahe Instan di Desa Girimulyo Wonogiri
13 Juli 2024
440

Dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat, mahasiswa program studi Pengelolaan Hutan, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret yang tergabung dalam tim Swapatra Girimulyo melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Girimulyo, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri.

Desa Girimulyo yang terletak kurang lebih di ketinggian 800 mdpl memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan, salah satunya di sektor pertanian. Komoditas utama yang dikembangkan oleh warga sekitar seperti padi, jagung, singkong, jahe, kunir, dan lain-lain. Selain berbagai jenis tanaman pertanian, mayoritas warga desa juga memelihara ternak berupa sapi dan kambing.

Namun sayangnya, potensi tersebut belum dikembangkan secara optimal, seperti jahe dan kunir yang langsung dijual oleh warga padahal harga kedua jenis tanaman tersebut sangat fluktuatif, sehingga tidak jarang warga justru mengalami kerugian. Selain itu, warga juga dihadapi dengan berbagai permasalahan, seperti kebutuhan pupuk yang tinggi dan serangan berbagai hama seperti ulat.

Kondisi tersebut melatarbelakangi tim Swapatra Girimulyo melaksanakan beberapa kegiatan pemberdayaan di Desa Girimulyo. Kegiatan tersebut, yaitu pelatihan pembuatan insektisida nabati dan pembuatan pupuk kandang yang ditujukan kepada para anggota kelompok tani hutan, serta pelatihan pembuatan jahe instan yang ditujukan kepada ibu-ibu anggota PKK.

Pada kegiatan pelatihan pembuatan insektisida nabati, warga membuat insektisida berbahan dasar daun pohon suren (Toona sinensis). Alasan pemilihan daun suren sebagai bahan pestisida nabati, yaitu pertama karena telah ada penelitian yang menunjukkan bahwa ekstrak daun suren terbukti mampu mengurangi tingkat fertilitas dan fekunditas larva, sehingga dapat mengurangi populasi ulat grayak. Alasan kedua, pohon suren mudah ditemui di Desa Girimulyo, sehingga petani tidak akan kesusahan untuk mencari bahan bakunya.

Pada kegiatan pelatihan pembuatan pupuk kandang, warga diajak untuk mengolah kotoran ternak agar dapat dimanfaatkan menjadi pupuk. Sebenarnya, warga desa selama ini telah melakukan kegiatan tersebut namun proses yang dilakukan sangatlah sederhana, yaitu dengan membiarkan kotoran selama berbulan bulan hingga menjadi pupuk.

Dalam pelatihan yang dilakukan tim Swapatra Girimulyo, warga dikenalkan dengan cairan EM4. Cairan tersebut berfungsi sebagai aktivator pertumbuhan bakteri yang akan menyebabkan proses penguraian kotoran ternak menjadi pupuk dapat berlangsung lebih cepat. 

Salah satu peserta pelatihan, Pak Ratno, mengungkapkan kegembiraannya setelah mengikuti pelatihan ini. "Saya sangat senang bisa mengikuti pelatihan ini. Sebelumnya, saya hanya membiarkan limbah ternak begitu saja selama berbulan-bulan hingga menjadi pupuk. Sekarang, kami tahu bahwa dengan tambahan EM4 limbah tersebut bisa menjadi pupuk dalam dua sampai tiga minggu saja. Semoga ini bisa meningkatkan hasil panen kami kedepannya," katanya dengan semangat.

Kegiatan terakhir, yaitu pengolahan jahe instan. Pelatihan ini meliputi materi tentang teknik dasar pengolahan jahe, mulai dari pemilihan bahan baku, proses pembersihan, pengirisan, pengeringan, hingga cara membuat jahe instan yang siap dikonsumsi. Selain itu, peserta juga diajarkan cara mengemas produk agar lebih menarik dan memenuhi standar kesehatan.

Ketua PKK Dusun Grenjeng Desa Girimulyo, Lasmi, menyampaikan antusiasmenya mengikuti pelatihan ini. "Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami. Sebelumnya, kami hanya menjual jahe dalam bentuk mentah dengan harga yang tidak seberapa. Dengan pelatihan ini, kami jadi tahu cara membuat jahe instan yang bisa dijual dengan harga lebih tinggi. Semoga pelatihan ini akan memberikan keberkahan khususnya buat dusun kami dan umumnya untuk Desa Girimulyo" ujarnya.

Setelah tiga kegiatan yang telah dilakukan, Sekretaris Desa Girimulyo, Yardi, menyampaikan apresiasi, terima kasih, dan harapannya kepada tim Swapatra Girimulyo.“Dengan adanya KKN yang dilakukan oleh teman teman Kehutanan UNS sangat membantu warga dalam menyelesaikan permasalahan di sektor pertanian khususnya yang berkaitan dengan pengendalian hama. Semoga kegiatan seperti ini bisa berlanjut, supaya apa yang telah dirintis bisa terus memberikan manfaat bagi warga”

Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini, diharapkan dapat membantu para petani menyelesaikan permasalahannya sekaligus membantu meningkatkan kesejahteraannya. Hal tersebut harus tercapai agar tercipta masyarakat desa yang lebih mandiri dan lingkungan yang lebih lestari.

GirimulyoWonogiri, ekonomi, pemberdayaanmasyarakat, pengabdianmasyarakat
Tentang Penulis
Ardianly_ayat

Tinggalkan Balasan

2024-07-13
Difference:

Tinggalkan Balasan