Perupuk

Flora
Perupuk
24 Juni 2015
3814

Menurut Benjamin dkk (1990) perupuk (Lophopetalum javanicum ) adalah jenis pohon dari komunitas hutan rawa. Penyebaran jenis Perupuk (Lophopetalumjavanicum) di Indonesia menurut pakar botani dan ekologi tumbuh-tumbuhan meliputi: Sumatra Barat, Lampung, Palembang, Pulau Nias, Bangka, Riau, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Kalimantan menduduki tempat teratas dari lokasi penyebaran jenis ini.Di Kalimantan Timur perupuk secara alami terdapat di wilayah utara yaitu Kabupaten Berau, Kabupaten Nunukan, Bulungan yang terdapat di tepi-tepi sungai besar seperti : Sungai Pimping, Sungai Betayau, Sungai Sesayap, Sungai Sembakung, Sungai Sebuku, Sungai Segala dan juga tumbuh dengan baik di sepanjang sungai-sungai kecil di Kotamadya Tarakan yang potensi tegakan di masing-masing sangat bervariasi.Sesuai dengan tipe hutannya, maka jenis perupuk tumbuh di daerah yang masih terpengaruh genangan air, baik yang bersifat tetap atau periodik. Dari adanya pengaruh pasang surut air tawar atau rawa daratan yang genangannya tidak tetap. Di beberapa daerah, jenis perupuk dijumpai di dataran dan daerah perbukitan yang sama sekali bukan niche rawa.Keadaan tanah tempat tumbuh jenis perupuk umumnya berlumpur dalam dan berwarna kehitam-hitaman atau daerah daratan yang selalu becek atau cekungan daratan yang berupa lembah. Jenis perupuk menghendaki tanah-tanah organik berupa rawa yang digenangi air tawar dan mempunyai potensi kesuburan yang relatif baik. Kenyataan ini, menjadi petunjuk bahwa pada tanah-tanah mineral yang kering jarang ditemukan kehadiran pohon perupuk.Iklim untuk persyaratan untuk tumbuh bagi jenis perupuk seperti halnya hutan rawa pada umumnya, yaitu beriklim selalu basah dengan curah hujan rata-rata setiap bulannya tidak kurang 100 mm. Dalam hal ketinggian tanah dari muka laut berada pada ketinggian 0–5 m. Dari populasi jenis-jenis yang tumbuh di hutan rawa, kayu perupuk mempunyai nilai komersial yang tinggi berhubung dengan sifat –sifat kayunya yang baik dam menjadi komoditas ekspor.Namun ada halnya yang kurang menguntungkan secara ekonomis di alam yaitu penyebaran tumbuhnya tidak merata atau sporadis. Diperkirakan penyebaran kelompok perupuk pada tempatnya dalam satuan luas 1 ha hanya 20–30 % dan kontinuitas pun tidak seragam. Kadang hanya ditemukan satu ke kelompk berikutnya terpisah dengan jarak yang pendek kurang lebih 200–500 m, namun ada juga sampai 1 km atau lebih baru dijumpai adanya kelompok perupuk. Pada kelompoknya sendiri perupuk tumbuh sangat rapat sampai ada berjarak 1 meter antar pohon. Karena kelompok ini di lapangan tidak luas tidak merata, maka potensi per satuan hektar menjadi kecil.

SUMBER: Benjamin dkk (1990) 

Tentang Penulis
Dimas Ramdhani

Tinggalkan Balasan

2015-07-02
Difference:

Tinggalkan Balasan