






PENYU SISIK
Saat ini di dunia, hanya terdapat tujuh jenis kura-kura laut yang masih bertahan hidup, yaitu penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu pipih (
Karakteristik Penyu Sisik
Penyu merupakan satwa laut dengan sepasang tungkai depan yang berupa kaki pendayung yang memberinya ketangkasan berenang di dalam air. Karena bernapas dengan paru-paru, satwa vertebrata dari kelas reptilia ini harus sesekali naik ke permukaan air untuk bernapas, meski sepanjang hidupnya berada di dalam laut. Satwa pengelana laut ini dapat bermigrasi dengan jarak yang sangat jauh, yaitu bisa menempuh 3.000 kilometer dalam 58 – 73 hari.
Seperti kura-kura laut lainnya, penyu sisik (Eretmochelys imbricata) memiliki bentuk tubuh yang datar. Rata-rata penyu sisik dewasa dapat tumbuh sampai satu meter dan berat sekitar 80 kg. Penyu sisik terbesar yang pernah ditangkap memiliki berat 127 kg.
Penyu sisik mempunyai karakter khas dibanding penyu lain yaitu bentuk kepala yang memanjang dengan rahang yang cukup besar dan memiliki mulut yang meruncing menyerupai paruh burung elang, sehingga dinamakan hawksbill turtle.
Bentuk mulut yang khas dari penyu sisik yang menyerupai paruh burung elang, membuatnya dinamai hawksbill turtle. Foto : Wikipedia
Cangkang penyu, atau karapaks, memiliki susunan latar belakang kuning dengan kombinasi garis-garis terang dan gelap yang tak beraturan yang didominasi oleh warna hitam dan bintik-bintik berwarna cokelat. Warna karapas penyu sisik yang bervariasi dan cantik menjadi salah satu alasan utama perburuan penyu sisik.
Salah satu karakteristik penyu sisik yang sangat mudah terlihat adalah susunan skat yang menghiasi karapaksnya. Seperti halnya penyu lainnya, karapaks pada penyu sisik memiliki lima skat tengah dan empat pasang skat lateral, dengan bagian belakang skat yang saling tumpang tindih sedemikian rupa sehingga pinggiran belakang karapaksnya terlihat bergerigi, mirip dengan tepi gergaji atau pisau bistik. Bentuk sisiknya yang tumpang tindih/over lapping (imbricate) seperti sisik ikan maka orang menamainya penyu sisik. Karapaks penyu tersebut diketahui dapat mencapai panjang satu meter.
Penyebaran Penyu Sisik
Penyu sisik dapat ditemukan di beberapa tempat yang umumnya berada di daerah tropis Samudra Hindia, Pasifik, dan Atlantik. Dari seluruh spesies penyu, E. imbricata adalah satu-satunya spesies yang paling terikat dengan perairan tropis yang hangat. Dua subpopulasi utama yang diketahui adalah subpopulasi Atlantik dan Indo-Pasifik.
Untuk subpopulasi Indo-Pasifik, penyu sisik umumnya terdapat di pesisir timur Afrika, termasuk laut yang berada di sekitar Madagaskar dan kelompok pulau-pulau terdekat, dan di seluruh pesisir selatan Asia, termasuk Teluk Persia, Laut Merah, dan pesisir anak benua India dan Asia Tenggara.
Mereka muncul di sepanjang Kepulauan Melayu dan sebelah utara Australia. Di Pasifik, penyu sisik hanya terdapat di wilayah samudra tropis dan subtropis. Di bagian barat, hewan tersebut terdapat di sebelah barat daya Semenanjung Korea dan Kepulauan Jepang sampai sebelah utara Selandia Baru.
Sumber : http://www.mongabay.co.id/2014/11/10/penyu-sisik-penyu-pengembara-yang-terancam-punah/

Leave a Reply
Terkait