






Burung endemik Sumatra ini berukuran agak besar (22 cm), berwarna coklat dan biru, berkepala besar. Jantan: mahkota dan tengkuk berwarna coklat berangan, tubuh bagian atas biru terang, bulu terbang coklat kehitaman. Tubuh bagian bawah kuning-jingga, tenggorokan keputih-putihan, ada garis hitam sempit terputus melintasi dada atas. Dibandingkan dengan jantan: betina biru gelap dan lebih suram, mahkota lebih pucat dan kurang jingga, bulu terbang lebih coklat. Selain itu, perut lebih merah dan pita hitam pada dada lebih menonjol. Burung yang belum dewasa: berbercak-bercak coklat dengan bintik-bintik putih. Iris coklat kemerahan, paruh coklat, kaki abu-abu kemerahmudaan. Siulannya lembut, rendah memanjang dan bergetar, meninggi pada nada pertama dan merendah pada nada kedua, diulang-ulang dengan interval lima sampai enam detik
Seperti paok lain, tburung ini lebih menyukai hutan pegunungan yang tinggi. Menjelajahi lantai hutan dengan mantap sambil membalikkan daun kering untuk mencari serangga dan siput. · Endemik di Sumatera. Penyebaran Lokal: Terbatas di Peg. Bukit Barisan (G. Sibayak, G. Kerinci, G. Kaba, dan G. Dempu). Menghuni lantai hutan pegunungan pada ketinggian antara 900-2.400 m. Dulu umum terdapat di lembah Kerinci, tetapi baru-baru ini ditemukan di tempat yang lebih tinggi di G. Kerinci.

Leave a Reply
Terkait