Deskripsi :
Konon tanaman ini berasal dari amerika, genjer mempunyai nama latin Limnocharis flava. Tanaman Genjer adalah sejenis tumbuhan rawa yang banyak dijumpai di sawah atau perairan dangkal. Biasanya ditemukan bersama-sama dengan eceng gondok. Tanaman Genjer berkembang biak secara generatif dengan biji, serta vegetatif dengan sulur (anakan). Maka dalam waktu cepat genjer menyebar ke seluruh lahan basah dataran rendah dan menengah di Indonesia, terutama di lahan sawah. Bersama dengan tanaman air lainnya, genjer kemudian menjadi gulma bagi tanaman padi sawah. Meskipun dalam waktu cepat menyebar ke areal persawahan, genjer bukan menjadi gulma yang potensial mengancam tanaman padi. Beda dengan eceng gondok, yang kemudian menjadi gulma yang mengancam perairan tropis, dan sampai sekarang sulit untuk diatasi, genjer tidak terlalu mengganggu tanaman padi di sawah. Bahkan para petani bisa memanfaatkannya sebagai sayuran yang cukup lezat citarasanya. Tanaman Genjer dikenal sebagai “sayuran orang miskin” Pada jaman pendudukan Jepang (1942-1945) ketika krisis pangan terjadi, genjer jadi alternatif bahan makananan. Perannya sebagai makanan rakyat miskin digambarkan dalam lagu populer berbahasa Osing yang diciptakan oleh seniman asal Banyuwangi, Muhammad Arief, pada tahun 1940-an, Genjer-genjer. Kini genjer tidak lagi identik dikonsumsi masyarakat golongan bawah, tetapi ia mulai merambah di beberapa restoran-restoran elit.
Daun dan bunga genjer mengandung kardenolin, di samping itu daunnya juga mengandung flavonoida dan polifenol. Dalam setiap 100 g genjer mengandung energi 39 kkal, protein 1,7 g, karbohidrat 7,7 g, kalsium 62 mg, fosfor 33 mg dan zat besi 2.1 mg. Sayuran ini juga kaya akan serat yang baik untuk menjaga saluran sistem pencernaan.
Source :
http://www.tanobat.com/genjer-ciri-tanaman-kandungan-gizi-khasiat-manfaat-dan-klasifikasinya.html
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.