






Tanaman serupa monyet ini berasal dari Tiongkok selatan, hingga Sumatera dan Jawa Barat, melalui Semenanjung Malaya. Sedangkan habitatnya terdapat di hutan primer berhawa sejuk yang lembap. Dan di habitat aslinya, tanaman ini bisa tumbuh hingga 10 meter.
Dan salah satu kehebatan dari tanaman ini adalah sempat menggeser trend anthurium. Penyebabnya pun logis, yakni karena bentuknya yang unik, sehingga membuat para pecinta tanaman hias mulai jatuh hati. Tak heran jika tanaman ini menjadi buruan, yang menyebabkan populasinya kian langka.
Oleh karena itu, tanaman ini mulai banyak dibudidayakan dengan berbagai tujuan. Mulai dari melestarikan hingga untuk tujuan komersil. Adanya budidaya ini nampaknya sedikit mengurangi pengambilan pakis monyet langsung habitatnya. Sdangkan dari segi harga, hasil budidaya pakis monyet yang sudah jadi dan pernah menyabet gelar di ajang kontes, dibandrol dengan harga Rp 1 juta/pohon.
Manfaat tumbuhan ini sebagai obat telah dikenal sejak lama. Rambut yang menutupi tangkai daun dan pucuk tumbuhnya diperdagangkan sebagai obat rematik, pendarahan dan beberapa khasiat lain. Dalam pengobatan Tiongkok ia dikenal sebagai gou ji. Dari Indonesia, tumbuhan ini sekarang mulai dibatasi perdagangan ekspor ke Prancis dan Jerman karena populasinya semakin rendah.Tekanan terhadap populasi paku ini juga meningkat setelah ia dipopulerkan sebagai pakis monyet atau pakis bulu emas, padahal yang diperdagangkan adalah titik tumbuh yang tidak mungkin hidup.

Leave a Reply
Terkait