Serangga seperti jangkrik adalah makhluk berdarah dingin yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengontrol suhu badan. Meningkatnya suhu lingkungan membuat otot dalam tubuh jangkrik berkontraksi dan mempercepat gerakan sayapnya untuk bernyanyi. Pada tahun 1897 Amos Dolbear mempublikasikan kaitan antara nyanyian jangkrik ini dan suhu lingkungan yang kemudian disebut hukum Dolbear’s.
Ada beberapa model perhitungan yang dituliskan Dolbear untuk memperkirakan suhu luar ruang. Satu yang mudah dicoba adalah dengan mendengar seekor jangkrik bernyanyi, lalu hitung berapa banyak suara yang dibuat dalam waktu 14 detik. Ulangi setidaknya tiga kali dan ambil rataannya lalu tambahkan dengan 40, nah angka ini merupakan suhu luar ruang dalam fahrenheit.
Baca juga: Tetap Dingin di Pulau Panas Perkotaan
Akurasi pengukuran baik pada rentang suhu luar ruang antara 55-100°F (12.78-37.78° C). Kemungkinan akan ada perbedaan hingga lima derajat bila dilakukan perbandingan antara perhitungan Dolbear dan termometer. Hal ini wajar dan penyebabnya bisa beberapa hal antara lain: jangkrik berada di tanah yang dingin atau pohon teduh, maupun termometer menempel pada gedung yang panas karena menyerap sinar matahari.
Referensi: scientificamerican, wikipedia, entomology.unl.edu
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Terkait