Nectariniidae, Burung Pemakan Madu yang Tak Mau Sendiri

Nectariniidae, Burung Pemakan Madu yang Tak Mau Sendiri
30 Agustus 2017
3827

Burung kecil pemakan nektar dari keluarga Nectariniidae dikenal sebagai burung madu. Mereka memiliki total 132 spesies dari 15 genus yang hidup tersebar di hutan-hutan tropis Asia dan Afrika. Keragaman tertinggi terdapat di sepanjang wilayah khatulistiwa, termasuk Indonesia yang memiliki burung madu endemik terancam punah yaitu Aethopyga duyuenbodei.

Jenis Nectariniidae terbagi menjadi dua yaitu burung pijantung dan burung madu. Sebutan burung pijantung digunakan pada Nectariniidae dari genus Arachnothera, sedangkan 14 genus lainnya disebut burung madu. Perbedaan fisik yang mudah dibedakan adalah warna bulunya.

Burung madu memiliki warna cerah dengan bulu sayap iridescence (warna berubah seiring perubahan sudut pandang) dan jantan serta betinanya memiliki seksual dimorfisme kuat dimana warna bulu jantan lebih menarik, sedangkan pada pijantung warna bulu redup; lebih kusam tanpa iredescence di sayapnya dan mereka juga tidak memiliki diforfisme seksual sehingga warna jantan dan betinanya sama.

Burung Nectariniidae mencari makan di siang hari (diurnal) dengan nektar sebagai menu utama, selain itu mereka juga memasukkan serangga, laba-laba dan lipan dalam dietnya. Cara mereka makan tidak seperti kolibri yang terbang melayang, melainkan bertengger sambil menikmati makanannya.

Nictiriniidae makan bersama pasangan atau dalam kelompok kecil. Mereka juga terkadang bergabung dalam kelompok spesies lain untuk menghindari serangan predator. Tetapi Nectariniidae akan bersikap agresif ketika spesies tak diundang bertamu ke wilayah mereka.

Sumber : https://www.britannica.com/animal/Nectariniidae http://www.encyclopedia.com/environment/encyclopedias-almanacs-transcripts-and-maps/sunbirds-nectariniidae https://en.wikipedia.org/wiki/Sunbird https://en.wikipedia.org/wiki/Spiderhunter

Tentang Penulis
Admin BW
Biodiversity Warriors

Tinggalkan Balasan

Artikel
Terkait
Tidak ada artikel yang ditemukan
2020-07-30
Difference:

Tinggalkan Balasan