






Air bersih adalah hak setiap orang. Sayangnya, masih banyak masyarakat di berbagai belahan dunia yang kesulitan mendapatkan air. Kondisi ini mendorong ilmuwan Australia menciptakan teknologi baru untuk mengatasi krisis air di dunia dengan mengubah udara menjadi air.
Konsep dasarnya adalah menciptakan pengembunan dengan bantuan energi panas matahari, dan dilanjutkan proses pendinginan untuk mendapatkan air layak minum. Tahap pembuatan dimulai dengan proses penyerapan air dari udara malam dengan menggunakan bahan pengering yang sama dalam gel silika, kemudian panas matahari digunakan ketika siang hari untuk menghasilkan udara panas dan lembap. Semakin panas suhu udaranya, akan semakin banyak air yang dihasilkan dari pengembunan, terakhir, udara panas itu didingankan dan didapatkan air. Proses ini merupakan rekayasa siklus pendinginan udara menjadi air di atmosfer.
Para ahli menyatakan bahwa teknologi tersebut ramah lingkungan, tidak tergantung dengan kondisi iklim dan dapat bekerja di mana saja, khususnya di negara berkembang. Biaya produksi air juga murah, yaitu sekitar Rp 200 per liter untuk minimum produksi 2.000 liter air.
Sumber:

Leave a Reply
Terkait