Sebagian dari kita mungkin sudah pernah mendengar beberapa tempat wisata dan konservasi Mangrove di utara kota Jakarta bahkan bisa jadi sudah pernah menjajaki tempat tersebut. Pusat Ekowisata Angke Kapuk, Hutan Lindung Muara Angke, Suaka Margasatwa Muara Angke... apalagi? Jangan lupa Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk yang menjadi salah satu destinasi favorit bagi para pelancong termasuk wisatawan yang berkunjung mencari spot instagramable untuk diposting diakun milik masing-masing. Untuk saya pribadi dan tim kali ini pun belum pernah mendatangi ataupun mengetahui lokasi penelusuran kami kali ini: Arboretum Muara Angke.
a) b)
Gambar 1.(a,b) Kegiatan pengamatan di Arboretum Angke
Arboretum Muara Angke terletak di Kamal Muara yang berbatasan langsung dengan kawasan Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk dan Jalan Tol Sedyatmo. Kegiatan kali ini dilakukan pada Sabtu (05/12/20) yang seperti sebelumnya, bertujuan untuk "menggeledah" isi keanekaragaman yang disembunyikan oleh tempat tersebut. Dalam berkegiatan ditempat tersebut kami berpapasan dengan beberapa masyarakat yang tentunya datang bukan untuk melakukan pengamatan seperti kami, namun menjalankan hobi mereka seperti memancing. Bisa jadi keberadaan berbagai ikan yang ada ditempat ini menarik perhatian banyak jenis burung air untuk mendapatkan makanan. Raja-udang biru (Alcedo coerulescens) cukup mudah untuk ditemukan berlalu lalang dan bersiul dengan lantang di kawasan ini. Jenis ini berbeda dari raja-udang meninting dimana warna bulu biru muda dengan perut berwarna putih. Selain jenis ini, total 26 jenis burung, tiga jenis kupu-kupu dan dua jenis capung.
Gambar 2. Pantala falvencens
Gambar 3. Raja-udang biru (Alcedo coerulescens)
Beberapa hal menarik menjadikan pengamatan kali ini sedikit "spesial" dibandingkan pengamatan sebelumnya. Satu individu alap-alap kawah (Falco moluccensis) terbang rendah melintas dihadapan kami yang sedang mengamati sepasang raja-udang biru. Sayangnya jenis ini tidak sempat terdokumentasikan akibat para pengamat "terpana" dan kebingungan saat kejadian tersebut. Setelahnya, pengamatan dilanjutkan dan tim menemukan bahwa tempat ini masih menjadi salah satu destinasi singgah bagi kawanan itik benjut (Anas gibberifrons). Saat diujung pengamatan, terpaksa harus terhenti akibat kawasan tersebut diterjang hujan dan badai yang tidak menentu sehingga kegiatan terpaksa dihentikan khawatir cuaca akan lebih buruk. Dibalik kesulitan yang kami alami, kawasan Arboretum Muara Angke sangat direkomendasikan sebagai destinasi baru bagi kalian yang sekedar refreshing diakhir pekan ataupun menjalankan hobi seperti memotret dan mengamati burung.
Gambar 4. Sekawanan itik benjut menyusuri perairan Arboretum Muara Angke
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Terkait