Membangun Harapan dari Pesisir: Perjuangan Tim PPK Ormawa HIMITEKA-IPB dalam mewujudkan Desa Pantai Mekar menjadi Desa Maritim Mandiri

Aktivitas
Membangun Harapan dari Pesisir: Perjuangan Tim PPK Ormawa HIMITEKA-IPB dalam mewujudkan Desa Pantai Mekar menjadi Desa Maritim Mandiri
5 October 2025
12
0

Bogor, 13 September 2025 — Dari ruang siaran Pro 2 RRI Bogor, suara anak-anak muda menggema, menyuarakan harapan besar dari tepian laut yang kerap terlupakan. Dalam acara talkshow Aksi Sapa Bumi bertajuk “Membangun Harapan dari Pesisir: Transformasi Desa Pantai Mekar, Muaragembong menjadi Desa Maritim Mandiri”, Tim PPK Ormawa HIMITEKA-IPB University tampil sebagai saksi nyata tentang bagaimana perjuangan dan semangat kolaborasi mampu menembus jarak, waktu, dan keterbatasan.

Perjalanan menuju Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muaragembong, bukanlah hal mudah. Dengan jarak lebih dari 100 kilometer dari kampus IPB dan waktu tempuh hampir empat jam, perjalanan tersebut mencerminkan tantangan besar yang harus ditembus untuk menghadirkan perubahan. Desa yang berada di ujung utara Kabupaten Bekasi itu menyimpan kisah masyarakat pesisir yang bertahan dalam keterbatasan ekonomi, pendidikan, dan ancaman perubahan iklim. Kehadiran mahasiswa HIMITEKA menjadi pengingat bahwa kesenjangan antara kota dan pesisir nyata adanya—dan hanya bisa dijembatani melalui aksi nyata.

Berdasarkan data Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Indeks Kesejahteraan Ekonomi (IKE) Desa Pantai Mekar pada tahun 2024 masih berada di angka 0,4822, tergolong rendah. Para nelayan kerap berhadapan dengan gelombang tinggi, badai mendadak, dan penurunan penghasilan hingga 70% saat cuaca ekstrem melanda. Sementara itu, anak-anak tumbuh dengan keterbatasan akses pendidikan lingkungan, dan ibu-ibu nelayan harus berjuang dalam lingkaran ekonomi rumah tangga yang sempit.

“Pantai Mekar adalah potret kecil dari banyak desa pesisir Indonesia: kaya sumber daya, tetapi rawan terhimpit oleh kerentanan,” ujar Said Abdullah, Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), yang memandu jalannya diskusi bersama RRI.

Melalui program PPK Ormawa HIMITEKA, mahasiswa IPB membawa visi besar: menjadikan Pantai Mekar sebagai Desa Maritim Mandiri. Program ini tidak hanya berfokus pada pengembangan teknologi, tetapi juga menyentuh langsung aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan masyarakat. Salah satu inovasi unggulan yang dikembangkan adalah CUKAR (Cuaca Mekar), sistem pemantauan cuaca berbasis teknologi digital yang membantu nelayan memperoleh informasi cuaca secara akurat sebelum melaut. Teknologi ini telah menjadi penyelamat bagi para nelayan dalam mengantisipasi cuaca buruk dan mengatur jadwal melaut dengan lebih aman.

Tak hanya itu, HIMITEKA juga memperkenalkan konsep ekonomi sirkular melalui program MiRi (Mina Lestari). Program ini memberdayakan ibu-ibu pesisir untuk mengolah hasil laut dan mangrove menjadi produk bernilai jual tinggi, sekaligus memperluas jangkauan pemasaran melalui platform digital. Dengan pendampingan yang berkelanjutan, para ibu rumah tangga kini mampu memasarkan produk mereka ke luar wilayah Muaragembong, memperkuat ekonomi keluarga sekaligus menjaga keberlanjutan sumber daya pesisir.

Di sisi pendidikan, HIMITEKA-IPB menggagas Sekolah Mangrove Apung, sebuah program pembelajaran lapangan yang mengajak siswa SD di Pantai Mekar untuk belajar langsung mengenai ekosistem mangrove dan pentingnya pelestarian pesisir. Dari program inilah lahir Duta Mangrove Cilik, generasi muda yang diharapkan menjadi penjaga ekosistem pesisir di masa depan.

Komitmen tim tidak berhenti di sana. Melalui pembangunan greenhouse bank bibit mangrove, mahasiswa juga memperkuat upaya rehabilitasi kawasan pesisir dengan memanfaatkan pupuk eco-enzyme berbasis limbah ikan. Inovasi ini terbukti meningkatkan tingkat keberhasilan pertumbuhan bibit mangrove, sekaligus mengurangi limbah organik yang biasanya terbuang percuma.

Aspek kesehatan masyarakat turut menjadi perhatian melalui program INTAN MEKAR (Inovasi Kesehatan dan Ketahanan Pangan Pantai Mekar). Program ini mencakup edukasi gizi, penanganan darurat kecelakaan laut, serta pengolahan pangan berbasis ikan nontarget untuk mendukung ketahanan pangan lokal. Dengan pendekatan ini, HIMITEKA berupaya memastikan bahwa masyarakat pesisir tidak hanya berdaya secara ekonomi, tetapi juga sehat dan tangguh menghadapi perubahan.

Kehadiran HIMITEKA di udara RRI Bogor bukan sekadar berbagi cerita sukses, melainkan menegaskan semangat kolaboratif antara mahasiswa, komunitas lokal, pemerintah, dan lembaga mitra seperti KRKP. “Kami datang bukan membawa janji kosong, melainkan semangat kebersamaan. Desa Pantai Mekar harus bisa berdiri di atas kaki sendiri, menjadi desa yang bukan hanya bertahan, tapi bertransformasi,” tegas Bagus Kamal Risuni, Ketua Tim PPK Ormawa HIMITEKA-IPB.

Talkshow Aksi Sapa Bumi ini menegaskan satu pesan penting: bahwa masa depan pesisir Indonesia tidak hanya bergantung pada sumber daya alamnya, tetapi juga pada kolaborasi, kepedulian, dan aksi nyata generasi muda. Desa Pantai Mekar kini menjadi cermin harapan—bahwa dari garis pantai yang dulu terabaikan, lahir semangat baru menuju kemandirian maritim dan keberlanjutan lingkungan.

#HIMITEKABERDAYA, aktivitas, ppkohimiteka2025
Tentang Penulis
kean321
Institut Pertanian Bogor

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2025-10-05
Difference:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *