Perisai identik dengan pahlawan super atau ksatria yang tampak gagah dan kuat di medan perang. Biasanya perisai ini terbuat dari besi, baja, atau logam kuat lainnya. Tetapi tidak hanya manusia yang menggunakan perisai sebagai alat perlindungan diri, siput laut kaki bersisik Chrysomallon squamiferum juga melapisi dirinya dengan perisai besi.
Tinggal di laut dalam hingga kedalaman 2900 m pada celah aliran hidrotermal membuat si siput harus memiliki cangkang ekstra kuat. Sehingga cangkangnya tersusun atas tiga lapisan yaitu lapisan kapur di bagian terdalam, lapisan organik di tengah, dan lapisan besi sulfida di bagian terluar. Lapisan besi inilah yang membentuk sisik-sisik keras hingga C. squamiferum dijuluki trenggiling laut.
Baca juga: Siput Laut yang Curi Plastid untuk Fotosintesis
Fungsi lapisan besi tidak hanya melindungi siput dari panasnya air. Tetapi juga melindungi mereka dari predator serta siput lainnya. Diketahui mereka hanya tinggal di tiga titik hidrotermal Samudera Hindia, yaitu Longqi, Kairei, dan Solitaire.
Sayangnya kini tinggal tersisa area Solitaire sebagai habitat terakhir mereka. Sebab wilayah Longqi dan Kairei sudah dibersihkan untuk persiapan penambangan. Kondisi ini lalu mengantar mereka menyandang status terancam punah dari IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources).
Referensi: IUCN, Live science
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Terkait