Kayu Gelam

Flora
Kayu Gelam
28 Juli 2017
4852

Kayu gelam sering digunakan pada bagian perumahan, perahu, kayu bakar, pagar, atau tiang tiang sementara. Kayu gelam dengan diameter kecil umumnya dikenal dan dipakai sebagai steger pada konstruksi  beton, sedangkan yang berdiameter besar biasa dipakai untuk cerucuk pada pekerjaan sungai dan jembatan. Kayu ini juga dapat dibuat arang atau arang aktif untuk bahan penyerap.

Pohon kayu ini memiliki tinggi 10-20 m, kulit batangnya berlapis-lapis, berwarna putih keabu-abuan dengan permukaan kulit yang terkelupas tidak beraturan. Batang pohonnya tidak terlalu besar, dengan percabangan yang menggantung kebawah. Daun tunggal, agak tebal seperti kulit, bertangkai pendek, letak berseling. Helaian daun berbentuk jorong atau lanset, panjang 4,5-15 cm, lebar 0,75-4 cm, ujung dan pangkalnya runcing, tepi rata, tulang daun hampir sejajar.

Permukaan daun berambut, warna hijau kelabu sampai hijau kecoklatan, Daun bila diremas atau dimemarkan berbau minyak kayu putih. Perbungaan majemuk bentuk bulir, bunga berbentuk seperti lonceng, daun mahkota warna putih, kepala putik berwarna putih kekuningan, keluar di ujung percabangan. Buah panjang 2,5-3 mm, lebar 3-4 mm, warnanya coklat muda sampai coklat tua. Bijinya halus, sangat ringan seperti sekam, berwarna kuning. Buahnya sebagai obat tradisional disebut merica bolong.

Buah dan daun kayu gelam mengandung saponin, flavonoida dan tanin, di samping minyak atsiri. Untuk memperoleh minyaknya dilakukan penyulingan terhadap daun mudanya. Dalam daun sineol, melaleucin, minyak atsiri yang terdiri dari terpineol, cineole dan legnin. Buahnya juga mengandung minyak terbang yang berisi sineol, terpinol, asam mentega dan asam valerianat.

 

https://youtu.be/YVuwJoDjLrc

Tentang Penulis
Dina Pertiwi

Tinggalkan Balasan

2017-07-28
Difference:

Tinggalkan Balasan