






IMPLEMENTASI PROGRAM CORAL EXPLORE: PENANAMAN MEDIA TRANSPLATASI ECO ARTIFICIAL REEF DI DESA WARGASARA, BANTEN

Penempatan media eco artificial reef (Sumber: Dok. Coral Explore)
Terumbu karang buatan (Artificial reefs) adalah habitat buatan yang di bangun di laut dan diletakkan didasar perairan yang tidak produktif dengan meniru beberapa karakteristik terumbu alami dengan maksud memperbaiki ekosistem yang rusak, sehingga dapat memikat jenis-jenis organisme laut untuk hidup dan menetap serta meningkatkan produksi perikanan, biasanya terbuat dari timbunan bahan bahan yang sifatnya berbeda satu sama lain seperti ban bekas, cetakan semen atau beton, bangkai kerangka kapal, ban mobil bekas, bambu dan sebagainya (Dirjen KP3K et al, 2005).
Eco artificial reef merupakan inovasi media transplantasi terumbu karang dengan berbahan dasar beton dan campuran limbah cangkang, yang kemudian dipasangkan dipasangkan tempurung kelapa (bioreeftek) dan rumpon.
TEMPURUNG KELAPA (BIOREEFTEK)

tempurung kelapa (Bioreeftek) sebagai substrat terumbu karang (Sumber: Dok. Coral Explore)
Jaringan peneliti terumbu karang buatan di Eropa (European Artifcial Reef Research Network – EARNN) mendefinisikan terumbu karang buatan (Artificial reef) sebagai suatu bangunan yang sengaja dibenamkan untuk menirukan karakteristik terumbu karang (coral reef). Istilah terumbu karang buatan untuk berbagai benda buatan juga didefinisikan sebagai suatu struktur buatan manusia yang berfungsi sebagai tempat berlindung dan habitat, sumber makanan dan tempat pemijahan bagi hewan-hewan laut. Transplantasi bertujuan untuk memulihkan kembali terumbu karang yang telah rusak dan mengembalikan fungsi terumbu karang. Bentuk media yang dibuat sesuai dengan memperhatikan hal hal seperti bahan bahan yang ramah lingkungan dan mudah didapatkan. Bioreeftek sebagai metode transplantasi terumbu karang merupakan teknologi ramah lingkungan yang memanfaatkan bahan alami berupa tempurung kelapa sebagai media dapat membantu pertumbuhan karang, penempelan larva planula karang, sampai membentuk koloni/individu baru (Koroy et al. 2021).
RUMPON

Proses pemasangan rumpon (Sumber: Dok. Coral Explore)
Menurut Hikmah et al. (2016), rumpon adalah salah satu teknologi yang berfungsi mengumpulkan atau mengkonsentrasikan ikan pada suatu perairan untuk memudahkan penangkapan ikan dengan alat tangkap yang sesuai, karena posisi daerah penangkapan telah diketahui sejak dini sehingga hal tersebut dapat mempermudah masyarakat lokal dalam mencari ikan. Selain itu, pemasangan rumpon pada media transplantasi berguna sebagai tempat ikan mencari makan, serta tempat memijah dan berkembang biak berbagai biota laut.

Proses pengikatan rumpon pada media eco artificial reef (Sumber: Dok. Coral Explore)
Rumpon adalah suatu alat bantu pengumpul ikan yang menggunakan atraktor seperti daun kelapa, daun pinang dan daun nipah serta benda padat lainnya yang berfungsi sebagai pemikat ikan berkumpul (Thahir et al. 2019). Rumpon yang dipasang oleh tim coral explore adalah dengan menggunakan daun kelapa sebagai atraktornya. Dalam pengoperasiannya rumpon dipasang secara vertikal di permukaan air. Menurut Suwarso et al. (2017), daun kelapa memiliki kapasitas yang besar untuk menarik induk ikan bertelur atau berpijah.
Sumber Pustaka:
Direktorat Jendral Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, 2005. “PedomanPengelolaan Terumbu Buatan dan Transplantasi Karang”. DepartemenKelautan dan Perikaan. 93 hlm.
Hikmah, N., Kurnia, M., & Amir, F. (2016). Pemanfaatan teknologi alat bantu rumpon untuk penangkapan ikan di perairan Kabupaten Jeneponto. Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, 3(6). 455-468.
Koroy, K., Wahab, I., & Popa, S. (2021). Rancang Bangun Media Pertumbuhan Karang Dengan Menggunakan Metode Bioreeftek. Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, 5(2), 137-144.
Suwarso, S., Zamroni, A., & Wijopriyono, W. (2017). Eksploitasi sumber daya ikan terbang (Hirundichthys oxycephalus, Famili Exocoetidae) di perairan Papua Barat: pendekatan riset dan pengelolaan. BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap, 2(2), 83-91.
Thahir, M. A., Baskoro, M. S., & Gazali, M. (2019). Perbandingan Hasil Tangkapan Pada Rumpon Tali Rafia Dan Rumpon Tradisional di Perairan Aceh Barat. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 11(2), 369-376.

Leave a Reply
Terkait