Masyarakat Dayak memberikan nama lahung atau lajung, pesasang (Dayak Tidung) dan durian bala (Dayak Kenyah). Lahung terdapat di seluruh Kalimantan, terutama di kawasan hutan pedalaman yaitu hutan campuran meranti, dengan tipe tanah yaitu tanah liat berpasir. Kondisi tempat yang baik untuk durian tumbuh adalah iklim daerah tropika basah, curah hujan ideal adalah lebih dari 2000 mm pertahun dan tersebar merata sepanjang tahun. Ketinggian tempat yang lebih ideal adalah 20 – 800 m dari permukaan air laut. Bila ditanam pada tempat yang lebih tinggi akan terjadi penurunan kualitas, berada pada tanah dengan pH netraldengan drainase baik.
Ciri-ciri durian lahung adalah pohonnya besar, tinggi, berbanir dan daunnya sama dengan durian biasa. Bunga muncul pada dahan yang tua. Kelopak bunga berwarna merah jambu. Buah bulat, berukuran sedang dan berduri panjang serta kulit tebal. Durian ini susah dibuka, sehingga harus dipotong melintang menggunakan parang. Daging buah tebal, kuning, sangat lembek, halus dan berlemak. Teksturnya hampir sama dengan durian biasa tapi sedikit berair. Rasanya enak, manis seperti karamel dan aroma kuat/tajam. Bijinya berwarna coklat hitam, mengkilap dan terdapat satu atau dua biji per ruang. Pohon durian jenis ini jarang ditanam karena tidak begitu disukai orang.
Lahung memiliki warna kulit buahnya yang merah menyala dan durinya yang panjang. Jika dikawin silangkan dengan jenis-jenis durian lainnya, tidak menutup kemungkinan akan menghasilkan jenis kultivar unggul yang memiliki penampilan yang menarik,ukuran yang besar, bau yang enak namun tidak menyengat, serta daging buah yang tebal dan rasanya enak sekali. Pohon lahung ini merupakan tumbuhan dataran rendah endemik yang hanya ada di pulau Kalimantan saja, dan tidak ada di tempat-tempat lain di Indonesia
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.