Cikalang chrismas

Burung Cikalang Christmas (Fregata andrewsi) memiliki populasi kecil yang melahirkan dalam Wilayah kecil Hunian hanya pada satu pulau, dan yang terus menurun. Untuk alasan tersebut, burung ini terdaftar sebagai sangat terancam punah. Burung ini memiliki ukuran yang cukup besar 90-95 cm, berwarna gelap dan ekor menggarpu. Burung jantan berwarna hitam-hijau berkilat dengan kantung paruh merah dan perut putih. Betinanya berwarna putih di bagian dada dan perut,’taji putih’ meluas sampai sayap bawah, kerah putih, lingkar mata merah jambu. Remajanya berwarna lebih coklat, kepala coklat karat pucat, ada garis lebar gelap melintang pada dada. Iris cokelat gelap, paruh hitam (jantan) atau kemerah jambuan (betina dan reamaja), kaki abu-abu keunguan dengan telapak kaki merah muda.

Burung cikalang termasuk salah satu hewan yang memiliki cara kawin terunik. Seekor burung cikalang jantan memiliki kantung tenggorokan yang dapat mengembang dengan usaha yang keras. Membutuhkan waktu selama 20 menit untuk menjadi merah raksasa berbentuk hati. Kemudian burung jantan ini menggelengkan kepalanya dari satu sisi ke sisi lainnya,lalu menggetarkan sayapnya dan memanggil betina untuk melihatnya.

Burung cikalang christmas ini merupakan burung migran yang berkembang-biak di Pulau Christmas, Australia. Pada masa tidak berbiak, mereka akan mengembara di beberapa wilayah dunia termasuk Indonesia, salah satunya ke Pulau Rambut.