Burung-madu Sepah-raja | Crimson Sunbirds | Aethopyga siparaja

Satwa
Burung-madu Sepah-raja | Crimson Sunbirds | Aethopyga siparaja
24 Juni 2015
4236
[wp_ulike button_type=”text” wrapper_class=”like-front”]

Burung-madu Sepah-raja | Crimson Sunbirds | Aethopyga siparaja (Raffles, 1822)

     Burung-madu Sepah-raja memiliki nama yang berbeda disetiap daerah, sri gantil (Jawa), madu merah (Sunda), siparaya (Melayu), sipa-raja (Sumatera), kios rae (Sulawesi), saluilaru (Nias).  Burung ini berukuran sedang (13cm), pada individu jantan berwarna merah terang dan sangat mirip dengan Burung-madu Ekor-merah kecuali pada dahi yang berwarna ungu, ekor yang lebih pendek, dan perut yang lebih gelap. Pada indivisu betina berwarna hijau zaitun gelap. Baik individua jantan dan betina memiliki iris gelap, paruh kehitam-hitaman, dan kaki kebiru-biruan.

    Penyebaran jenis burung ini secara global yaitu di wilayah india, Cina selatan, Asia Tenggara, Filipina, Sulawesi, Semenanjung Malaysia, dan Sunda Besar dan terdiri atas 15 sub-spesies, dengan daerah persebaran:

  1. seheriae (Tickell, 1833) – Kaki Pegunungan Himalaya di India dari Himachal Pradesh sampai Sikkim dan Bhutan, Bengal Barat, Bihar, Madhya Pradesh dan Orissa, Bangladesh Barat.
  2. labecula (Horsfield, 1840) – Bhutan, India (Bengal, Assam, Arunachal Pradesh, Meghalaya, Nagaland, Manipur) dan Bangladesh, Myanmar, China Selatan (Yunnan), Laos dan Vietnam.
  3. cara Hume, 1874 – Myanmar Selatan dan Thailand.
  4. nicobarica Hume, 1873 – Kep. Nicobar Selatan (Great dan Little Nicobar, P. Kondal, P. Meroe).
  5. tonkinensis E. J. O. Hartert, 1917 – NE Vietnam and S China (SE Yunnan E to W Guangdong).
  6. owstoni Rothschild, 1910 – P. Naozhou (Guangdong), di China Selatan.
  7. mangini Delacour & Jabouille, 1924 – Thailand Tenggara dan Indochina.
  8. insularis Delacour & Jabouille, 1928 – P. Phu Quoc, selatan Kamboja.
  9. trangensis Meyer de Schauensee, 1946 – Thailand Selatan dan Semenanjung Malaysia bagian utara.
  10. siparaja (Raffles, 1822) – Semenanjung Malaysia (selatan Narathiwat), Kep. Anamba (timur semenanjung Malaysia), Sumatra (kecuali Aceh) dan pulau sekitarnya, Kalimantan (kecuali Natuna).
  11. natunae Chasen, 1935 – Kep. Natuna.
  12. heliogona Oberholser, 1923 – Jawa.
  13. magnifica Sharpe, 1876 – Filipina (Marinduque, Tablas, Sibuyan, Panay, Negros, Cebu).
  14. flavostriata (Wallace, 1865) – Sulawesi Utara.
  15. beccarii Salvadori, 1875 – Sulawesi (Selatan, Tengah, Tenggara), Kabaena, Muna and Butung.

     Merupakan burung penetap yang umum di dataran rendah sampai ketinggian 900 m di Sumatra dan sampai ketinggian 1300 di Kalimantan (termasuk pulau-pulai kecilnya). Jarang dijumpai dan menjadi penghuni tetap dataran rendah di Jawa. Biasanya terlihat sendirian atau berpasangan, mengunjungi pohon dadap atau pohon berbunga lain yang mirip di tepi hutan atau perkebunan. Memakan nektar bunga dan bermacam-macam serangga. Berbiak hampir sepanjang tahun dari Desember-Juli dan September, jumlah telur 2 butir dengan ciri merah jambu berbintik-bintik yang diletakkan dalam sarang menggantung tidak jauh dari permukaan tanah, di tepi hutan atau belukar sekunder.

 

     Foto burung ini saya ambil di daerah Kalimantan Timur, setiap pagi jenis ini datang mengunjungi bunga sepatu yang ditanam dipekarangan rumah untuk mengambil nektar. Burung ini memiliki status "Kurang Menghawatirkan (Least Consern)" tetapi merupakan termasuk jenis burung yang dilindungi di Negara Republik Indonesia sesuai dengan PP  No. 7/1999.

 

 

 

Sumber : 

  1. http://www.kutilang.or.id/2011/11/23/burung-madu-sepah-raja/
  2. http://avibase.bsc-eoc.org/species.jsp?avibaseid=E6617016B36BF1D0
Tentang Penulis
Arif Rudiyanto
Yayasan Kanopi Indonesia

Tinggalkan Balasan

2015-07-08
Difference:

Tinggalkan Balasan