






Akhir Juli lalu seorang penyelam tidak sengaja bertemu dengan hiu yang jarang ditemui, yaitu hiu mulut besar di lepas pantai Pulau Komodo. Tidak banyak data yang dimiliki terkait hiu mulut besar yang memiliki nama ilmiah Megachasma pelagios ini. Namun sejak pertama kali ditemukan tahun 1976 di Hawaii, telah ditemukan 60 kali penampakan M. pelagios dan teramati sebanyak 102 individu dari berbagai negara.
Berbeda dengan kesan hiu yang ganas, ilmuwan menyatakan M. pelagios tidak menimbulkan ancaman berarti bagi manusia. Alasannya karena M. pelagios memiliki tubuh lembek, lembut, dan kemampuan berenang yang buruk. Selain itu M. pelagios juga tidak berburu, mereka menyaring makanan dengan cara membuka lebar mulutnya sambil berenang perlahan. Makanan mereka hewan kecil seperti krill (udang kecil), Copepoda, dan ubur-ubur. Meski begitu kita tidak bisa mengabaikan ukuran M. pelagios yang bisa mencapai 577 cm.
Hiu M. pelagios tersebar di perairan tropis pada kedalaman 5-1500 m dpl antara Samudera Atlantik, Pasifik, dan Hindia. Tetapi paling sering dijumpai di sekitar lautan Jepang serta Taiwan. Terkadang mereka tidak sengaja ditemukan nelayan karena terjerat jaring ikan, sehingga ikut ditangkap sebagai hasil sampingan dan dimakan dagingnya. Sayangnya sejak 2015 terdapat kenaikan laporan penangkapan M. pelagios di perairan Asia Tenggara yang membuat khawatir terhadap penurunan populasi M. pelagios di seluruh dunia.
Sumber :
http://nationalgeographic.co.id/berita/2017/07/hiu-mulut-besar-super-langka-terlihat-di-perairan-pulau-komodo
http://www.iucnredlist.org/details/39338/0
https://en.wikipedia.org/wiki/Megamouth_shark
foto: (Penelope Bielich via Storyful)

Leave a Reply
Terkait