Sus verrucosus mendapat julukan babi kutil karena tiga tonjolan seperti kutil di muka si penjantan. Meski tidak memiliki wajah yang rupawan, si babi kutil berperan penting bagi ekologi hutan. Dia membantu mengolah tanah dan menyebarkan benih tumbuhan saat sedang mencari makan. Fungsi ekologi si babi terjelek ini sama dengan yang juga dimiliki gajah.
Sayang habitat utamanya ada di pulau paling padat Indonesia yaitu Pulau Jawa. Sebagian besar hutan telah dibuka dan berubah fungsi untuk pertanian, perumahan, ataupun lainnya. Keberadaan S. verrucosus sangat terdesak dan dinyatakan terancam punah sejak 2008. Selain alih fungsi hutan, mereka juga banyak diburu. Bukan karena bagian tubuhnya laku dijual mahal, tetapi karena tingginya konflik dengan manusia. Bagi petani babi berada di urutan ke-4 hama pertanian yang paling dibenci.
Saat ini keberadaan S. verrucosus sangat sulit ditemukan. Bahkan para ahli sempat yakin kalau jenis ini telah punah. Tetapi kabar gembira datang dari survei Kebun Binatang Chester, Inggris yang dipimpin oleh Dr Johanna Rode-Margono di hutan-hutan Jawa. Keberadaan babi S. verrucosus berhasil direkam kamera jebak dan memberi harapan untuk konservasi babi kutil ini.
Sumber :
http://www.iucnredlist.org/details/21174/0
http://www.bbc.com/indonesia/majalah-42464486
https://id.wikipedia.org/wiki/Babi_kutil
http://sains.kompas.com/read/2018/01/06/190700923/-babi-terjelek-di-dunia-ditemukan-di-indonesia-seperti-apa-
http://bbksdajatim.org/konservasi-babi-kutil-bawean.php
http://www.businesstimes.com.sg/sites/default/files/styles/article_img/public/image/2018/01/05/warty%20pigs.jpg?itok=OsAWNlT3
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Terkait