Tali kuning dapat dijumpai di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan sebagian di Irian. Jenis ini belum pernah dibudidayakan, tetapi banyak dijumpai di hutan-hutan di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Irian. Umumnya masih tumbuh liar. Kayu tali kuning mengandung berberina yang aktif sebagai zat pewarna kuning. Berberina yang terdapat pada kayu bagian dalam (tidak terlalu keras) mengandung 4,8% alkaloid yang menyebabkan rasa pahit.
Tumbuhan ini berupa liana, panjangnya dapat mencapai ± 10 m, batang utama sebelum bercabang dua besarnya seperti lengan/betis orang dewasa, batang tersebut mengandung air, batang dan cabangnya liat, dalam batang berwarna kuning dan rasanya pahit. Bentuk daun bundar telur sampai lonjong/elip yang meruncing di bagian ujung, permukaan daun hijau mengkilat. Perbungaan malai, terdapat pada batang tua atau di ketiak daun, warna bunga kuning pucat. Pada batang atau cabang-cabang yang besar terdapat tandan buah yang menggantung, buah berwarna kuning, terdiri atas daging buah yang berlendir dan biji besar, pipih.
Sumber:
[prosea]
Tinggalkan Balasan
Terkait