Yayasan KEHATI dan Kelompok Tani dan Lingkungan Hidup (KTLH) Sangga Buana menanam 2.000 bibit tanaman kopi Sangkuriang di DAS dan Hutan Kota Pesanggrahan, Jakarta (30/11). Alasan dipilihnya bibit tanaman kopi, yaitu selain merestorasi DAS, tanaman kopi bisa memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat yang tinggal di sekitar sungai.
“Penanaman bibit kopi hari ini dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) yang jatuh pada 28 November 2019. Selain itu kita juga melibatkan mahasiswa pada kegiatan hari ini dengan tujuan, agar generasi muda tidak hanya melihat kopi sebagai tren, namun peranannnya dalam menjaga ekosistem sungai,”ungkap Direktur Program Yayasan KEHATI Rony Megawanto.
Menanam kopi di bantaran sungai menjadi menarik. Tidak semua jenis kopi dapat ditanam di pinggir sungai. Bibit kopi yang ditanam bernama Sangkuriang, kopi endemik Jawa Barat yang tumbuh di dataran rendah di ketinggian 400 mdpl. Tanaman kopi Sangkuriang banyak ditanam di daerah Garut Jawa Barat.
Selain di DAS, penanaman bibit kopi juga dilakukan di area lain di Hutan Kota Pesanggrahan. Penanaman kopi semakin memperkaya varietas tanaman yang sudah ada. Beberapa jenis tumbuhan yang sudah terdapat di area seluas 120 hektar ini antara lain, bambu, kecapi, jamblang, sukun, gondang, bintaro, durian, sirsak mawar, dan lain-lain.
Hutan Kota Pesanggrahan diharapkan dapat menjadi etalase tanaman lokal dan pembelajaran tentang pelestarian keanekaragaman hayati bagi masyarakat Jakarta, terutama generasi muda. Selain menanam bibit kopi, peserta juga diajak tur Hutan Kota Pesanggrahan Pesanggrahan, dipandu oleh babeh Idin, panggilan akrab H. Chaerudin. Peserta diajak untuk melihat pengelolaan sampah dan peternakan madu trigona/klanceng.
“Saya berharap program konservasi tidak hanya memberikan dampak secara ekologi, namun juga bisa memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat. Penanaman kopi melengkapi peternakan ikan, dan madu yang sudah ada,” tutur Ketua KTLH Sangga Buana H. Cherudin.
Selain itu, hutan kota yang ada menjadi ajang pembelajaran kepada masyarakat, terutama generasi muda. “Itulah alasan peserta terbanyak hari ini adalah siswa sekolah dan mahasiswa dari berbagai universitas. Kami telah mengundang dan berharap lebih dari 100 siswa dan mahasiswa terlibat dalam penanaman, ” tutur Ketua KTLH Sangga Buana H. Cherudin.
Terkait