ASTA Indonesia Foundation adalah organisasi anak muda yang kepedulian terhadap pelestarian herpetofauna dan berang-berang di alam liar. ASTA didirikan pada tahun 2021.
ASTA fokus berkegiatan untuk melindungi lingkungan dan keanekaragaman hayati. Dengan semangat “Menyelamatkan yang Sedikit, Menjaga yang Banyak”, upaya konservasi ASTA tidak hanya terfokus pada spesies tertentu, tetapi juga pada perlindungan habitat, yang melibatkan lebih dari satu spesies.
Tidak seperti organisasi konservasi lainnya, banyak anggota ASTA memiliki latar belakang pendidikan beragam yang tidak bersinggungan dengan dunia konservasi
Walau baru berdiri, banyak kegiatan dan capaian yang sudah dilakukan oleh ASTA. ASTA memiliki dua program besar, yaitu IHE (Indonesia Herpetofauna Enthusiast) dan SOS (Save Otter Species). Mereka telah melakukan kegiatan di Taman Nasional (TN) Gede Pangrango, TN Gunung Ceremai, TN Halimun Salak, Gunung Slamet, Cagar Alam Cibanteng, Pelabuhan Ratu, TWA Muara Angke, Gunung Putri, Tahura Cagar Alam Depok, Gunung Sanggabuana, Muara Gembong, hingga Pantai Pelangi Yogyakarta.
Untuk mengetahui jenis, populasi, dan habitatnya, ASTA melakukan kegiatan pengamatan herpetofauna. Data-data ini digunakan untuk mengetahui pola pertumbuhan dan persebaran satwa-satwa herpetofauna di wilayah tersebut, dan sebagai dasar strategi konservasi herpetofauna di Indonesia.
Pengamatan herpetofauna dapat dilakukan oleh siapa saja. Masyarakat dapat melakukan pengamatan herpetofauna di lingkungan tempat tinggal mereka. Hasil pengamatan kemudian dicatat, didokumentasikan, dilaporkan pada platform iNaturalist. Beberapa anggota IHE juga aktif mengikuti kegiatan Go-Ark (Gerakan Observasi Amfibi Reptil Kita) yang diselenggarakan oleh Penggalang Herpetologi Indonesia (PHI)
Program kedua dari ASTA adalah SOS (Save Otter Species).
Minimnya informasi tentang berang-berang di Indonesia khususnya Jabodetabek menjadi alasan lahirnya program SOS (Save Otter Species). Program ini penting untuk mengungkap informasi terkini tentang berang-berang, khususnya di lahan basah di area Jabodetabek.
Berang-berang memainkan peran penting dalam ekosistem sebagai meso-karnivora. Di dalam ekosistem riparian, ketika karnivora teratas langka, maka meso karnivora seperti berang-berang memainkan peran penting dalam jaring makanan dan stabilitas ekosistem.
Ave, salah seorang perwakilan ASTA tergabung sebagai Commission Member di IUCN Otter Specialist Group (IUCN-OSG). Melalui dirinya, setiap aktivitas konservasi Otter yang dilakukan ASTA akan dilaporkan kepada IUCN-OSG.
Sebagai lembaga, ASTA bermimpi untuk bisa menjadi Species Contact untuk Aonyx cinereus di IUCN
Di pertengahan akhir tahun 2022, melalui Program Sponsorship BW KEHATI, ASTA melakukan penelitian yang berjudul, “Studi Distribusi Berang-Berang Cakar Kecil (Aonyx cinereus) di Sungai Ciliwung Segmen 4, Depok, Jawa Barat. Studi ini diajukan karena melihat trend pemeliharaan dan perdagangan liar berang-berang yang semakin marak di media sosial.
Studi ini dilakukan bekerja sama dengan Komunitas Ciliwung Depok (KCD), Komunitas Ciliwung Panus, Saung Bambon Riverside, dan Masyarakat Peduli Ciliwung (Mat Peci).
Studi yang ASTA lakukan berbuah manis karena berhasil menemukan tanda-tanda keberadaan berang-berang di Sungai Ciliwung, Depok, Jawa Barat walau jumlah yang tidak banyak.
ASTA berharap studi ini dapat menjadi data awal untuk bisa ditindaklanjuti dan mendapat dukungan dari berbagai pihak khususnya yang memiliki wewenang dan kepedulian terhadap keanekaragaman hayati di Indonesia.