Rahmadiyono Widodo atau yang akrab dipanggil Yono memulai berkegiatan di ranah konservasi lingkungan sejak mengenal kelompok pengamat burung (KPB) Bionic UNY pada tahun 2013. Kegiatan yang diikuti adalah pengamatan burung rutin, penelitian, dan pendidikan konservasi untuk anak anak melalui skema bird watching for kids. Hasil penelitian yang ia dan teman-temannya lakukan, rutin dipresentasikan pada Konferensi Nasional Peneliti dan Pemerhati Burung di Indonesia (KNPPBI) sejak tahun 2015 hingga tahun 2018. Pada pengujung tahun 2016, ia diamanahi sebagai koordinator Paguyuban Pengamat Burung Jogja atau PPBJ.
Selain aktif dalam pengamatan burung, pada tahun 2015 ia mulai mengikuti kegiatan penanaman dan monitoring mangrove khususnya di kawasan Pasir Mendit Desa Jangkaran Kabupaten Kulon Progo. Pada tahun 2016 ia mengenal komunitas Biodiversity Warriors (BW) Yayasan KEHATI dan mengikuti kegiatan Biodiversity Warriors Journey pada tahun yang sama. Berbekal ilmu yang didapatkan dari kegiatan tersebut, ia menyusun data pengamatan burung dan mangrove di kawasan Pasir Mendit yang ia miliki sejak tahun 2015-2018 menjadi produk seperti poster, leaflet, dan buku panduan pengamatan burung. Ia menyusun produk tersebut karena melihat potensi kawasan yang ramai dikunjungi wisatawan, tetapi kurang dalam aspek transfer ilmu khususnya biodiversitas yang ada dalam kawasan tersebut. Diharapkan dengan produk tersebut, wisatawan yang berkunjung tidak hanya senang menikmati pemandangan alam tetapi juga mendapat tambahan wawasan tentang biodiversitas yang ada di kawasan mangrove Pasir Mendit. Dalam kegiatan tersebut, ia dibantu oleh teman-temannya dari KPB Bionic UNY, Kelompok Wisata Wanatirta, dan Kementerian Ristek Dikti sebagai pemberi dana.
Bersama anggota PPBJ, Yono membantu pihak pemerintah seperti Taman Nasional Gunung Merapi dalam kegiatan Monitoring Burung Elang Jawa tahun 2017 di Klaten dan 2018 di Sleman. Selain itu juga membantu Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta dalam melakukan beberapa kegiatan, yaitu (1) Monitoring Perdagangan Burung di Yogyakarta tahun 2017 & 2018, (2) Pelepasliaran dan Monitoring Burung Raptor tahun 2018 & 2019, (3) Monitoring Burung Migran di Pesisir Yogyakarta pada tahun 2017-2019. Pada tahun 2017 ia juga terlibat dalam Tim Inventarisasi Biodiversitas untuk kajian awal pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport di Kulon Progo.
Saat ini Yono menjadi pengajar di salah satu sekolah menengah di Yogyakarta. Di sekolah, ia juga mengenalkan biodiversitas kepada siswanya baik melalui gambar dan video maupun melalui pengamatan sederhana di halaman sekolah. Meskipun mengajar, ia masih aktif dalam kegiatan pengamatan burung rutin dan kegiatan lainnya yang diselenggarakan oleh PPBJ. Selain itu juga masih menyempatkan untuk menulis tentang biodiversitas, khususnya burung.