Hari ini, Jumat, 26 Februari 2021 Yayasan KEHATI bersama Universitas Tanjungpura melakukan temu awal/kick off meeting secara virtual setelah terbentuknya Jaringan Biodiversity Warriors (BW) Universitas Tanjungpura pada 11 Januari 2021. Sesuai dengan perjanjian yang ditanda tangani bersama, kedua belah pihak berharap pembentukan jaringan BW Untan dapat mendorong program pelestarian keanekaragaman hayati yang dilakukan oleh mahasiswa Untan di Indonesia, khususnya di Kalimantan Barat. Selain dihadiri oleh jajaran direksi Yayasan KEHATI dan rektorat Universitas Tanjungpura, temu awal ini juga dihadiri oleh anggota BW Untan dan dari universitas lain.
Direktur Komunikasi dan Kemitraan Yayasan KEHATI Rika Anggraini pada sambutannya mengatakan bahwa sesuai dengan visi misi KEHATI, tujuan dibentuknya gerakan BW yaitu untuk mengarusutamakan keanekaragaman hayati di Indonesia, baik dari sisi keunikan, pemanfaatan, dan pelestariannya. Selain itu, melalui pembentukan jaringan BW ini, dia berharap kedua belah pihak dapat memetakan dan mempromosikan champion-champion muda di lingkungan kampus yang peduli dengan kelestarian alam Indonesia.
Tak kalah antusias, Staf Ahli Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Ir. Togar Fernando Manurung, M.P pada sambutannya menyambut gembira kerja sama pembentukan jaringan BW di Untan. Seiring dengan semangat BW, Togar mengatakan bahwa Untan juga memiliki program green campus, dimana 30% dari luas area kampus diperuntukan menjadi ruang hijau dan ditanami dengan pohon tegakan asli Kalbar.
Universitas Tanjungpura sendiri merupakan Jaringan BW ke-6, setelah London School and Public Relations (LSPR) LSPR, Universitas Andalas, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Indonesia. Selain di kota-kota besar, pembentukan Jaringan BW dilakukan di universitas yang berada di wilayah kerja mitra-mitra KEHATI.
Bak gayung bersambut, Direktur Program TFCA Kalimantan Puspa D Liman juga berharap dengan terbentuknya Jaringan BW, TFCA Kalimantan Yayasan KEHATI dapat bekerja sama dengan Untan di bidang konservasi. Sebelumnya, melalui BKSDA Kalbar, TFCA Kalimantan secara tidak langsung bekerja sama dengan Untan melakukan kegiatan citizen scientist terkait program wisata di Cagar Alam Kepulauan Karimata.
Peranan generasi muda di isu lingkungan hidup terasa semakin penting. Banyak instansi pemerintah, sampai perusahaan swasta yang berkolaborasi dengan komunitas lingkungan yang dikelola oleh generasi muda. Jaringan BW di universitas yang dekat dengan sumber pengetahuan dan data ilmiah, diharapkan dapat memberikan dampak konkrit pada pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.
Terkait