Divisi PENGMAS dari HMPPI dengan sponsor dari KEHATI bekerja sama membentuk kegiatan local food project alias projek pangan lokal. Local food project adalah kegiatan yang mengenalkan kembali dan menambah nilai ekonomis dari pangan lokal, juga mengajak masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi dan mencintai pangan lokal Indonesia. HMPPI (Himpunan Mahasiswa Peduli Pangan Indonesia) memiliki anggota dari berbagai universitas di seluruh Indonesia, salah satu anggotanya adalah Universitas Brawijaya, lebih tepatnya Teknologi Hasil Pertanian- Fakultas Teknologi Pertanian (THP-FTP).
THP-FTP UB melakukan kegiatan bina desa dan merayakan beberapa kegiatan hari pangan. Kegiatan bina desa merupakan sarana pengabdian untuk pengaplikasian keilmuan dari THP-FTP UB. Kegiatan ini sudah dilakukan bertahun-tahun di desa Bajul Mati Kabupaten Malang. “Berawal dari melihat potensi pisang lokal yang belum termanfaatkan dengan baik yaitu pisang candi, kemudian kami bersama ibu-ibu warga desa mengolah pisang tersebut menjadi keripik pisang dengan berbagai rasa, seperti rasa coklat, original dan asin. Pisang candi yang masih belum terlalu matang diproses dengan dipotong tipis-tipis seperti irisan keripik lalu digoreng dan ditiriskan untuk dibumbui. Setelah matang, keripik kemudian dikemas,”ujar Azizah menjelaskan proses pembuatan keripik oleh ibu-ibu Desa Bajul Mati. Sampai saat ini, keripik tersebut sudah dipasarkan di beberapa toko wilayah Malang. Kegiatan ini berhasil meningkatkan penghasil dari ibu-ibu yang terdapat di Desa Bajul Mati Kabupaten Malang.
Kegiatan lain yang dilakukan oleh THP-FTP UB yaitu peringatan hari singkong. Kegiatan ini bertujuan unuk mengedukasi masyarakat tentang adanya hari singkong, informasi terkait dengan singkong dan mengkonsumsi produk olahan singkong. Edukasi dimulai di lingkungan kampus kepada mahasiswa, penjaga keamanan, dan staf kampus lainnya. Kegiatan tersebut dimulai dari pagi sampai siang, dengan menyebarkan poster hari singkong, berdiskusi terkait tentang hari singkong, memberikan stiker hari singkong, serta memberikan jajanan tradisional olahan singkong. Adapun jajanan tradisionalnya yaitu lemet dan jemblem/misro. Banyak yang masih belum mengetahui adanya hari singkong. Walau begitu, respon masyarakat yang terlibat cukup antusias dengan adanya proses tanya jawab yang terjadi.