Bulu warna-warni burung nuri memang cantik. Tak pelak banyak orang tertarik. Mereka pun kian sulit ditemui di habitat asalnya. Salah satunya nuri talaud yang endemik Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Kecantikan bulu membuatnya banyak diburu selama puluhan tahun. Hingga membuat si nuri cantik diambang kepunahan dengan status konservasi IUCN terancam (endangered).
Nuri talaud memiliki nama ilmiah Eos histrio. Panjang badan 31 cm dengan warna bulu merah menyala diselingi bercak biru keunguan dan paruh oranye. Warnanya yang mirip permen sangat mencolok di antara pepohonan. Dia tinggal baik di hutan primer maupun sekunder. Makanan utama mereka adalah buah-buahan dan serangga. Tetapi sering juga terlihat menghisap nektar kelapa atau tanaman perkebunan lainnya.
Baca juga: Siau Scops Owl, Burung yang Terlupakan dari Penghujung Utara Sulawesi
Puluhan tahun sudah nuri talaud diburu, diperjual-belikan dan dijadikan peliharaan. Populasi mereka di alam terus turun. Sayangnya pemburu tidak hanya berasal dari warga lokal yang memerlukan mata pencaharian. Orang-orang Filipina juga ikut memburu mereka. Tiap tahun setidaknya 100 ekor burung dibawa ke Filipina.
Untungnya sebagian pemburu yang merupakan warga setempat, menyadari pentingnya menjaga nuri talaud tetap lestari. Sehingga mereka berhenti memburu dan beralih menjadi pegiat konservasinya. Mereka menghalangi pengambilan nuri dari alam dan juga ikut mengedukasi masyarakat.
Referensi:
https://www.mongabay.co.id/2016/06/25/kisah-opa-zaka-dari-penangkap-jadi-pelindung-nuri-talaud/amp/
https://www.iucnredlist.org/species/22684502/93032979#habitat-ecology
https://www.hbw.com/species/red-and-blue-lory-eos-histrio
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Terkait