Burung Bubut, Terancam Karena “Khasiatnya”

Burung Bubut, Terancam Karena “Khasiatnya”
27 Juni 2017
1707

Banyak masyarakat percaya pada cerita khasiat minyak burung bubut. Burung bubut Jawa yang memiliki nama ilmiah Centropus nigrorufus merupakan jenis burung endemik asal Pulau Jawa. Sejak tahun 1994 burung C. nigrorufus dikategorikan oleh IUCN dalam kondisi kritis (Vulnerable) dan populasinya terus menurun hingga saat ini. Penurunan utamanya disebabkan oleh rusaknya habitat dan penangkapan untuk perdagangan.

Habitat utama burung bubut adalah daerah pantai dengan hutan bakau dan rawa-rawa air tawar yang berdekatan dengan rawa air payau. Mereka sering ditemui berada di antara semak belukar dan zona pertabasan dengan pohon bakau. Alih fungsi kawasan hutan bakau menjadi tambak dan lahan pertanian membuat burung bubut  kehilangan habitat mereka.

Sisa habitat burung bubut di Pulau Jawa saat ini terfragmentasi. Di kawasan lindung mereka bisa ditemui di Muara Angke Jakarta, Taman Nasional Ujung Kulon, Taman nasional Baluran, dan Segara Anakan Malang. Sedangkan di luar kawasan lindung C. nigrorufus pernah terlihat di Muara Gembong, Tanjung Sedari, Muara Cimanuk, dan Ujung Pangkah.

Sayangnya, burung bubut (Centropus sp.) juga terancam populasinya karena banyak masyarakat percaya pada cerita khasiat minyak bubut. Minyak ini dibuat dari anak burung yang diemulsi menjadi minyak. Hal ini menghambat perkembangbiakan Centropus sp. karena dibunuhnya si anak burung. Padahal khasiatnya belum tentu benar, dan masih banyak kan obat lain selain burung bubut?

Sumber :
http://www.agrobur.com/2016/10/burung-bubut-dan-mitos-penyembuh-patah.html
http://www.iucnredlist.org/details/22684236/0
https://en.wikipedia.org/wiki/Lesser_coucal
http://www.iucnredlist.org/details/22684254/0

Tentang Penulis
Admin BW
Biodiversity Warriors

Tinggalkan Balasan

Artikel
Terkait
Tidak ada artikel yang ditemukan
2020-07-30
Difference:

Tinggalkan Balasan