Ikan kurisi memiliki bentuk badan agak bulat memanjang, tertutup sisik yang mudah tanggal atau lepas. Kepala tanpa duri dan bagian depannya tidak bersisik. Sirip dorsal berjari-jari keras 10 dan 9 lunak. Jari-jari keras pertama dan kedua tumbuh memenjang seperti serabut, demikian juga jari-jari teratas lembaran sirip ekornya. Warna kepala dan gigir punggung kemerahan. Cambuk pada sirip punggung maupun ekornya berwarna kuning. Sirip punggung abu-abu keunguan dengan warna kuning ditengah-tengahnya demikian juga sirip dubur. Sirip ekor sedikit kegelapan. Sirip perut dan dada putih sedikit kecoklatan. Ukuran ikan kurisi dapat mencapai panjang 25 cm, umumnya 12-18 cm (Astawan, 2004).
Ikan Kurisi merupakan salah satu ikan demersal, kadang membentuk gerombolan hidup terutama pada daerah perairan pantai dengan dasar lunak seperti pasir dengan sedikit lumpur. Ikan kurisi hidup didasar, karang-karang, dasar lumpur atau lumpur pasir pada kedalaman 10-50 m. Ikan ini memakan udang, kepiting, ikan kecil, gastropoda, cephalopoda, bintang laut, dan polychaeta sehingga ikan ini bersifat karnivora. Organ reproduksi ikan kurisi jantan maupun betina terbentuk pada individu berlainan atau disebut dioecious. Dalam proses reproduksi ikan kurisi pembuahan terjadi di luar atau eksternal yaitu pembuahannya telur oleh sperma berlangsung di luar induk betina. Pola rasio kelamin ikan kurisi dengan ukuran panjang ikan, ikan kurisi digolongkan kedalam kelompok yang terdiri dari ikan betina yang matang gonad lebih awal dan biasanya akan mati duluan dari pada jantan, sehinga ikan-ikan yang besar terdiri dari ikan betina muda dan jantan yang berukuran besar. Rasio kelamin jantan dan betina di alam bersifat relatif. Perbedaan pola tingkah laku ikan jantan dan betina, perbedaan laju mortalitas dan laju pertumbuhannya sering menyimpang dari 1:1 pada kenyatannya di alam ikan kurisi betina memiliki pertumbuhan lebih rendah dari pada ikan jantan setelah tahun kedua. Hal ini terjadi karena untuk mencapai matang gonad, energi yang digunakan untuk pertumbuhan gonad lebih besar dari pada untuk pertumbuhan tubuhnya.Dari beberapa penelitian ditemukan ukuran maksimum ikan kurisi betina lebih kecil dari pada ikan jantan. Pedapat lain menyebutkan sedikitnya jumlah ikan kurisi betina berukuran besar yang tertangkap, hal ini diperkirakan adanya migrasi ikan kurisi Selat Sunda untuk memijah. Perairan bagian barat Pulau Jawa diperkirakan tempat pemijahan ikan kurisi, yang dimana tempat tersebuat merupakan tempat penangkapan utama. Beberapa ikan melakukan migrasi untuk melakukan pemijahan setelah ovarium matang yang kemudian akan kembali ke daerah asalnya setelah memijah.
Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi
Lokasi Pengambilan Gambar : Jl. Raya Kampus Udayana
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.