Ada satu pohon palem yang memiliki arti khusus bagi masyarakat Riau. Mereka menyebutnya nibung atau palem dengan nama ilmiah Oncosperma tigillarium. Palem ini menjadi simbol persaudaraan dan semangat persatuan warga sejak jaman dahulu. Eratnya persaudaraan dan rasa bersatu dikorelasikaan dengan rapatnya tunas nibung tumbuh dekat dengan induknya dan membentuk rumpun besar yang kuat. Rumpun nibung dapat mencapai 50 batang pohon dengan tinggi 25 meter.
Nibung sebagai flora identitas provinsi Riau kayunya banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Biasanya nibung selalu dicari ketika membangun pelabuhan atau tiang bangunan di tepi pantai. Hal ini karena kayu nibung sangat tahan terhadap air asin dan bisa bertahan hingga 100 tahun. Selain bahan bangunan, saat ini nibung mulai dilirik sebagai bahan mebel.
Manfaat ekonomis nibung yang tinggi membuat pemerintah Riau terus mendorong upaya pembibitan dan budidayanya. Daerah yang paling potensial adalah Kab. Kepulauan Meranti dengan luasan lahan 14.260 ha. Kabupaten ini merupakan wilayah kepulauan sehingga di kelilingi oleh pesisir, dimana nibung dapat tumbuh dengan baik.
Sumber : http://www.pacsoa.org.au/w/index.php?title=Oncosperma_tigillarium http://harianriau.co/news/detail/8514/nibung-disulap-jadi-mebel-berharga-puluhan-juta/1
Leave a Reply
Terkait