






Ikan terubuk (terubok) di Indonesia hanya ditemukan di Bengkalis, Riau, oleh karenanya tidak salah jika ikan ini menjadi ikon bagi Kota Bengkalis. Dagingnya mengandung protein tinggi dan bercita rasa sangat lezat. Selain dagingnya, telur ikan ini juga menjadi makanan seafood termahal di dunia. Olahan telur ikan terubuk yang berjenis osetra surgeon ini umumnya dijadikan kaviar ikan terubuk atau telur ikan yang diasinkan. Harga kaviar telur ikan terubuk mencapai 4,5 juta per porsi. Mahalnya kaviar ikan terubuk ini tidak terlepas dari populasi ikan terubuk yang semakin langka saat ini. Ada paling sedikit tiga jenis ikan bermiripan yang disebut terubuk atau terubok kan terubuk bersifat hermafrodit. Dimana ia memiliki jenis kelamin ganda. Pada satu tahun pertama dari siklus hidupnya yang hanya dijalani selama 18 bulan tersebut ikan terubuk berjenis kelamin jantan atau disebut juga “pias”. Dan, tahun kedua di sisa hidupnya, ikan ini berubah menjadi betina. Di sinilah ia disebut dengan “terubuk”.
Meskipun berpijah atau bertelur sepanjang tahun populasi ikan terubuk di Bengkalis saat ini berada di ambang kepunahan. Hal itu disebabkan oleh faktor lingkungan dan kebiasaan nelayan dalam menangkapnya. Nelayan akan menangkap ikan terubuk betina sekaligus dengan telur-telurnya. Sehingga kondisi ini akan menjadi penghalang bagi terubuk untuk terus berkembangan biak. Selain Kaviar ikan terubuk, masyarakat bengkalis juga menjadikan telur ikan terubuk sebagai terasi. Meskipun telah mencanangkan budidaya ikan terubuk pada awal tahun 2013 lalu, lajukepunahan ikan terubuk masih belum bisa ditahan oleh pemerintahan Bengkalis. Namun sekecil apapun usaha yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat Bengkalis untuk mengembalikan kejayaan “sang pangeran dan bala tentaranya” ini dapat hendaknya mengobati kerinduan masyarakat bengkalis akan lezatnya daging dan telur ikan terubuk.

Leave a Reply
Terkait