






Burung kehicap boano dikenal pertama kali dari spesimen tunggal yang ditemukan pada tahun 1918. Hingga bertahun-tahun kemudian, baru pada 1991 spesies burung endemik ini ditemukan kembali di Gunung Tahun, Buano. Tubuh burung kehicap boano (Monarcha boanensis) berukuran kecil, panjangnya sekitar 16 cm. Selain dagu, bagian atas, mulai kepala (sisi dan bagian atas), punggung, sayap, dan ekor bagian atas berwarna hitam. Sedangkan bulu di bagian dada, dan perut berwarna putih. Suara kicauan burung langka dan endemik pulau Buano ini terdengar jernih dengan suara seperti tjuuu-tjuuu yang diikuti dengan nada yang lebih lunak.
Habitat burung kehicap boano (Monarcha boanensis) adalah hutan subtropis dan tropis dataran rendah hingga daerah semak-semak dengan ketinggian antara 150-200 meter dpl. Populasi burung kehicap boano (Monarcha boanensis) cenderung mengalami penurunan akibat kerusakan hutan (deforestasi), baik penebangan liar untuk dieksploitasi kayunanya maupun alih fungsi hutan menjadi daerah pertanian dan perkebunan. Dengan populasi yang tinggal 200-an ekor dan daerah persebaran

Leave a Reply
Terkait