Lokasi: Desa Bangbayang dan Desa Dayeuh Luhur, Kabupaten Sumedang
“Trip Eksplorasi Biodiversity Primata, Avifauna dan Herpetofauna ‘Get To Know Wildlife'” yang diselenggarakan oleh Biodiversity Warriors Universitas Nasional bekerja sama dengan “LUTUNG” Forum Studi Primata, Biological Bird Club “Ardea”, dan Kelompok Studi Herpetologi “SAHUL”, serta didukung oleh KEHATI dan Pusat Riset Primata Universitas Nasional.
Latar Belakang: Indonesia memiliki hutan hujan tropis yang luas dan kaya akan keanekaragaman hayati. Namun, perburuan dan kerusakan habitat mengancam populasi satwa liar, khususnya di Jawa Barat. Oleh karena itu, pengamatan berkala terhadap jenis fauna sangat penting untuk mendukung program konservasi. Kegiatan ini berfokus pada wilayah Desa Bangbayang, Kecamatan Situraja, dan Desa Dayeuh Luhur, Kecamatan Ganeas, Sumedang, Jawa Barat, yang dikenal memiliki keanekaragaman hayati tinggi.
Tujuan Kegiatan:
1. Memperkenalkan jenis primata, avifauna, dan herpetofauna di kawasan hutan Desa Bangbayang dan Desa Dayeuh Luhur, Sumedang, Jawa Barat.
2. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran generasi muda terhadap konservasi alam serta peran primata, avifauna, dan herpetofauna dalam konservasi.
Bentuk Kegiatan:
1. Pra-Trip Eksplorasi: Dilaksanakan pada 27 Desember 2022 di Universitas Nasional, Jakarta, dengan materi dan praktik penggunaan peralatan lapangan.
2. Trip Eksplorasi: Dilaksanakan pada 6-8 Januari 2023 di Desa Bangbayang dan Dayeuh Luhur, Sumedang, Jawa Barat, mencakup:
• Eksplorasi Pengamatan: Pengamatan keanekaragaman jenis satwa liar (primata, avifauna, herpetofauna) baik nokturnal maupun diurnal.
• Edukasi: Pemasangan papan informasi bertema “Keanekaragaman Jenis Primata, Avifauna, dan Herpetofauna yang berbahaya dan berharga” di lokasi.
• Publikasi: Pembuatan artikel semi-populer mengenai hasil kegiatan trip eksplorasi.
Sasaran Kegiatan: 18 orang dari kalangan pelajar SMA, mahasiswa, peneliti, penggiat/aktivis lingkungan, dan masyarakat umum.
Hasil Kegiatan:
• Partisipan menunjukkan antusiasme tinggi selama pengamatan diurnal dan nokturnal.
• Pemasangan papan informasi dan pemberian poster informasi satwa disambut baik oleh pihak desa, diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap alam liar.
• Kegiatan ditutup dengan wisata curug, makan bersama, dan pemberian sertifikat.
• Kuisioner menunjukkan respons positif dari peserta, dengan saran agar acara serupa dilakukan secara berkala dan berkelanjutan.
• Jenis-jenis satwa yang dijumpai berhasil didokumentasikan.
