Pohon keruing (Dipterocarpus cornutus Dyer) sering digunakan sebagai bahan kayu bakar dan bahan bangunan. Penebangan pohon Keruing yang secara sembarangan yang dapat menyebabkan populasi pohon keruing berkurang bahkan musnah. Dengan demikian masyarakat perlu mengetahui struktur pupulasi pohon Keruing, karena dengan mengetahui struktur populasi dari tumbuhan Keruing, masyarakat dapat mengenal apa itu semai, sapihan, tiang, dan pohon serta mengetahui jumlah tumbuhan keruing apakah termasuk langka, atau berkembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur populasi tumbuhan Keruing di Hutan Muara Kahung. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan tekhnik pengambilan data secara observasi kelapangan menggunakan metode kuadrat yang ditetapkan secara acak terpilih. Pengamatan yang dilakukan meliputi jumlah bunga, buah, semai, sapihan, tiang, dan pohon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur populasi Keruing di Hutan Muara Kahung terdiri atas jumlah semai adalah 455 semai/ ha, yang mempunyai jumlah yang lebih besar dari pada dibandingkan dengan sapihan yang berjumlah 275 sapihan/ ha, tiang yang berjumlah 250 tiang / ha dan Pohon yang berjumlah 200 pohon/ ha. Dalam keadaan normal suatu populasi yang lebih besar jumlah semai, kemudian sapihan, kemudian tiang lalu pohon, ini menunjukkan bahwa populasi tumbuhan Keruing adalah populasi yang sedang berkembang.
SUMBER: download.portalgaruda.org/article.php?article=32371&val=2299
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Terkait