Gowok atau Kepa

Flora
Gowok atau Kepa
16 April 2015
3384
[wp_ulike button_type=”text” wrapper_class=”like-front”]

Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Myrtales
Famili: Myrtaceae
Genus: Syzygium
Spesies: Syzygium polycephalum

Tanaman Gowok (Syzygium polycephalum) diyakini merupakan tumbuhan asli Asia Tenggara, termasuk di Indonesia yang tersebar secara alami di pulau Jawa dan Kalimantan. Tumbuh liar di hutan-hutan sekunder, pada ketinggian 200-1800 m dpl. Selain itu, gowok juga ditanam sebagai tanaman pekarangan.

  • Deskripsi

Pohon kecil sampai sedang, tinggi 8-20 m dan gemang hingga sekitar 50 cm. Daun tunggal berhadapan, lonjong.

Buah buni, bulat agak gepeng, 2–3 cm garis tengahnya, ungu tua hingga kehitaman mengkilap, bermahkota tabung kelopak, tersusun dalam rangkaian. Daging buah putih atau agak merah ungu, banyak mengandung sari buah, masam atau asam manis agak sepat, berbiji gepeng dengan kulit putih atau merah ungu.

  • Manfaat

Pemanfaatan Gowok yang paling umum adalah untuk diambil buahnya. Buah Gowok dapat dimakan segar, sebagai bahan rujak, atau bahan pembuatan sirup. Pada tahun 1980 hingga awal 1990, buah gowok masih sering dijumpai dijual di pasar-pasar tradisional di Jawa. Namun seiring dengan serangan buah impor dan buah lokal yang lebih bernilai ekonomis, buah gowok semakin terlupa dan tersisihkan. Kini buah ini sudah sangat jarang ditemukan.

Pemanfaatan lainnya adalah kayunya yang berwarna kemerahan, baik digunakan sebagai bahan bangunan maupun perabot rumah tangga. Pohon gowok yang rindang dan tidak menggugurkan daun pun cocok digunakan sebagai tanaman peneduh.

Tanaman Gowok atau Kupa pun mengandung saponin dan flafonoida (pada daun dan kulit buah) serta polifenol pada kulit batangnya. Dengan kandungan tersebut, Gowok bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk mengobati sakit maag, kudis, dan gatal-gatal, serta menetralkan pengaruh mabuk karena alkohol.

Sumber:

  • http://id.wikipedia.org/wiki/Gowok
  • http://alamendah.org/2014/11/28/gowok-atau-kupa-buah-asli-indonesia-yang-dilupa/
Tentang Penulis
Nadia Putri Rachma

Tinggalkan Balasan

2016-03-04
Difference:

Tinggalkan Balasan