Mahasiswa MBKM KKN Program Studi Pengelolaan Hutan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyelenggarakan kegiatan pelatihan dan pembuatan produk turunan kunyit dan sacha inchi bersama Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Kembang Pilang, di Desa Banyurip, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan inovasi kepada masyarakat tentang pengolahan produk turunan kunyit dan kacang sacha inchi yang memiliki banyak manfaat. Inovasi tersebut diantaranya pembuatan sabun kunyit, coklat sacha inchi, dan teh sacha inchi.
Ketua kelompok MBKM KKN, Rasendriya Hanindito Wicaksono, menjelaskan bahwa pemberdayaan masyarakat di Desa Banyurip ini merupakan salah satu program kerja unggulan yang sesuai dengan judul MBKM KKN yaitu pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan hasil hutan bukan kayu menuju desa mandiri ekonomi.
Penyuluh Kehutanan Cabang Dinas Kehutanan (CDK) X Wilayah Surakarta, Sigit Murhofiq, menjelaskan bahwa di Desa Banyurip sangat melimpah kunyit, tetapi pemanfaatannya kurang baik dan memiliki nilai jual rendah di pasaran, sedangkan kacang sacha inchi (Plukenetia volubilis) sudah menghasilkan beberapa produk turunan seperti kacang oven, sabun cuci muka, minyak atsiri, dan susu nabati yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dua hari yaitu Jum’at (18/10/2024) dan Kamis (24/10/2024) dihadiri oleh Penyuluh Kehutanan CDK X Wilayah Surakarta, perwakilan Kelompok Tani Hutan (KTH) Sumber Wono, perwakilan Pengurus Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Banyurip Lestari, dan anggota serta pengurus KUPS Kembang Pilang sejumlah 7 orang perempuan.
Mahasiswa bersama KUPS Kembang Pilang melakukan pembuatan sabun kunyit dengan alat dan bahan sederhana yang mudah ditemukan seperti kunyit bubuk, minyak kelapa, soda api, essential oil dan aquades. Proses produksinya cukup mudah, yaitu bubuk kunyit dicampurkan dengan minyak kelapa, lalu dipanaskan selama 2/3 menit, setelah itu dicampurkan dengan larutan soda api dan aquades (1:5), lalu diaduk menggunakan mixer dan ditambahkan essential oil untuk memberikan kesan harum, kemudian dituangkan ke cetakan sabun dan ditunggu selama 31 hari, Jum’at (18/10/2024).
“Sabun kunyit ini dapat memberikan manfaat bagi kulit seperti mencerahkan, melembabkan, dan mampu menghilangkan penyakit pada kulit” ujar Marita, selaku penanggung jawab kegiatan tersebut.
Sementara itu, Sri Maryatun selaku Ketua KUPS Kembang Pilang mengatakan, “Sebelumnya saya pernah buat sabun dari kacang sacha inchi bersama anggota KUPS, tetapi tidak semudah ini, saya sangat merasa terbantu dan mendapatkan ilmu baru” ujarnya.
Kemudian, pembuatan coklat dan teh sacha inchi memerlukan alat dan bahan yang mudah ditemukan seperti coklat batangan, kacang sacha inchi oven, daun muda sacha inchi kering, jeruk nipis kering, dan daun stevia kering. Dalam pembuatan coklat sacha inchi cukup mudah, coklat dilelehkan kemudian ditambahkan kacang sacha inchi yang sudah hancur, lalu dituangkan ke dalam cetakan coklat, ditunggu selama 10 menit di freezer dan dapat dikonsumsikan, Kamis (24/10/2024)
“Sacha inchi dikenal sebagai superfood yang memiliki banyak kandungan protein, maka kami memberikan inovasi pembuatan coklat dan teh sacha inchi agar dapat bersaing dengan produk turunan lain di pasar nasional” ujar Baiqi & Lelita, selaku penanggung jawab kegiatan tersebut.
Salah satu anggota KUPS, Komari, mengatakan “Coklat sacha ini dapat menjadi usaha baru bagi KUPS dan inovasi bagi ibu rumah tangga untuk camilan anak-anak di rumah”
Selanjutnya, proses pembuatan teh sacha inchi juga cukup mudah, daun muda sacha inchi dan stevia serta irisan jeruk nipis dikeringkan di bawah sinar matahari selama 2 -3 hari, kemudian daun sacha inchi dan stevia (1:3) dimasukkan ke tea bag dan ditambahkan irisan jeruk nipis untuk menambah rasa segar. Kamis (24/10/2024)
Lelita menjelaskan bahwa, teh sacha inchi ini dapat dijadikan sebagai minuman herbal karena memiliki antioksidan tinggi dan bermanfaat bagi tubuh untuk melingdungi dari radikal bebas.
Penjualan harga dan kemasan, Baiqi dan Lelita mengatakan untuk harga coklat dan teh sacha inchi dapat disesuaikan dengan berapa gram dari satuan kemasannya, lalu untuk kemasannya dapat menyesuaikan dengan kreativitas dari KUPS Kembang Pilang.
“Harapan kami, apa yang telah kami sampaikan melalui pelatihan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Desa Banyurip dan menjadi peluang usaha bagi KUPS Kembang Pilang sehingga mampu bersaing di pasar tingkat nasional” sambungnya.
Dewasa ini perlu dilakukan dan digiatkan kegiatan hilirisasi pada komoditas hasil hutan baik kayu dan atau bukan kayu di Indonesia. Saat ini hasil hutan sudah tidak lagi dimanfaatkan sebagai bahan mentah saja, tetapi juga sebagai barang jadi. Hilirisasi hasil hutan dapat meningkatkan harga jual hasil hutan tersebut sekaligus meningkatkan parsipasi masyarakat dalam kegiatan pengelolaan hutan di Indonesia. Semakin masyarakat merasa dilibatkan, maka akan semakin muncul pula rasa tanggungjawab untuk menjaga hutan dalam diri masyarakat tersebut. Melalui kegiatan Pelatihan dan Pembuatan Produk Turunan Kunyit dan Sacha Inchi bersama KUPS Kembang Pilang, Desa Banyurip ini diharapkan menjadi batu loncatan masyarakat di sana untuk mencapai sebuah kemandirian ekonomi.
- TIM SHAKAWANA
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.