Wuwu Udang Sungai Serayu

Dibalik kemajuan tekhnologi dunia perikanan dengan segala perkembangannya, kita masih bisa melihat kegigihan masyarakat desa Jenggawur Kecamatan Banjarmangu Banjarnegara Jawa Tengah yang masih lebih mempertahankan kelangsungan hidup keluarganya dengan berprofesi penangkap udang secara konvensional.

Bapak Sutrisno, penangkap udang yang saya temui pada minggu yang lalu di bantaran sungai serayu Banjarnegara,penangkap udang jenis medres (udang kecil) khas sungai serayu ini, sudah puluhan tahun masih melakoni profesi memasang wuwu, dengan bahan baku jaring lembut, dibuat bentuk persegi 4 yang dipasangkan dipinggiran sungai itu.

Wuwu udang medres dikaramkan, ditutupi debog pisang yang sudah layu bercampur rerumputan, kemudian ditindih bebatuan yang cukup besar di atasnya, kanan kiri dipagar dengan kantong berisi pasir dan batu kerikil.

wuwu dipasang mengikuti aliran air, dengan mengikuti siklus pergerakan udang medres dalam beraktifitas mencari makan dengan melawan arus, sederhana dan begitu arif tak merusak lingkungan.

sore hari terpasang, keesokan harinya pak Sutrisno menengok jebakan yang dipasangnya, dan paginya hasil yang didapat sedang bernasib mujur.

Pak Sutrisno berhasil membawa pulang udang medres sebanyak 18 gelas kemasan air minum, harga 1 gelasnya di hargai 3 ribu rupiah ketika pak Trisno menjual kemasyarakat yang sudah sering kali memesan terlebih dahulu.

Lebih dari cukup katanya, dan tidak butuh modal banyak hanya butuh ketelatenan dan keikhlasan, karena alam akan terus mencukupi kebutuhan penghuninya, yang penting berusaha,katanya.

salam pembelajar.