Pembangunan telah merubah sebagian besar tutupan lahan di perkotaan. Selain dampak positif akan fasilitas dan berbagai kemudahan yang diperoleh lewat pembangunan, ada satu hal negatif yang kita rasakan kini yaitu peningkatan suhu udara. Dikenal dengan fenomena pulau panas perkotaan atau Urban Heat Island (UHI), dimana suhu harian di kota lebih hangat daripada desa sekitarnya.
Ilustrasi terjadinya fenomena pulau panas perkotaan (UHI). Kredit gambar: NASA/JPL-Caltech
Udara panas berasal dari panas matahari yang terperangkap dalam permukaan tidak tembus cahaya, seperti jalan, trotoar, dan bangunan yang jumlahnya tinggi di perkotaan. Panas akan dilepaskan ketika malam hari sehingga sering kita merasa sangat gerah terutama di puncak musim kemarau.
Baca juga: 2016 Tercatat sebagai Tahun dengan Suhu Terpanas
Solusi dari fenomena UHI adalah persentase kanopi (tutupan pucuk pohon) yang cukup di perkotaan, minimal sekitar 40%. Jika dilihat dari udara berarti hampir setengah luasan kota harus tertutup hijaunya daun pepohonan. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, pohon memegang peran penting untuk menjaga perkotaan tetap dingin. Sebab dengan jumlah pohon yang cukup, suhu udara bisa diturunkan hingga 10°F (sekitar 5.5°C).
Referensi: phys 1, phys 2, NASA, LAPAN
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.
Article