Manusia Mengubah bahkan Hampir Menghilangkan Keragaman Perilaku Simpanse

Manusia Mengubah bahkan Hampir Menghilangkan Keragaman Perilaku Simpanse
26 March 2019
1377

Harus diakui manusia menjadi alasan kuat berbagai flora dan fauna berada di ambang kepunahan. Pertumbuhan populasi, kebutuhan, dan ego manusia mendorong perubahan fungsi hutan menjadi lahan pemukiman, pertanian, tambang serta suburnya budaya perburuan. Kondisi ini juga dialami oleh simpanse. Tidak hanya penurunan populasi, rata-rata mereka kehilangan 88% keanekaragaman perilaku ketika tinggal pada wilayah dengan dampak manusia tinggi.

Simpulan tersebut merupakan hasil analisis dari kumpulan data penelitian atas 31 perilaku simpanse yang berasal dari 15 negara, tepatnya 46 lokasi pada 144 kelompok simpanse selama sembilan tahun. Analisis dilakukan oleh tim yang diketuai oleh Hjalmar Kühl and Ammie Kalan untuk melihat pengaruh tingkat gangguan manusia terhadap perilaku simpanse, termasuk yang diturunkan melalui budaya (belajar dan imitasi) seperti pemakaian alat untuk mencari makan.

Baca juga: Jangan Keliru Menyebut Monyet

Pada wilayah tinggi dampak manusia, simpanse menghindari perilaku mencolok yang bisa memberi tahu pemburu tentang keberadaan mereka, contohnya memecah kacang. Perilaku ini termasuk budaya sehingga ada perbedaan antar kelompok. Selain itu, rendahnya jumlah populasi di wilayah ini juga menurunkan kesempatan untuk mempelajari perilaku budaya yang akhirnya tidak menurun antar generasi. 

Rendahnya perilaku yang dipelajari oleh generasi muda dalam kelompok, terutama tentang penggunaan alat untuk mendapat air dan makanan memberi ancaman baru bagi kelangsungan simpanse. Besarnya efek perilaku membuat para peneliti setuju bahwa strategi konservasi sebaiknya diperluas dan memasukkan pula perlindungan keragaman perilaku hewan.

 

Referensi: nationalgeographicsciencedailynewscientist

About Author
Admin BW
Biodiversity Warriors

Leave a Reply

Related
Article
No items found
2020-07-30
Difference:

Leave a Reply