Kabar baik datang untuk dunia konservasi, Panda (Ailuropoda melanoleuca) berhasil naik kelas dari status "endangered" menjadi "vulnerable". Meskipun hal tersebut terdengar baik, tetapi bukan berarti panda sudah tidak lagi terancam dari kepunahan.
Menurut survey teranyar sekitar 1.864 panda hidup di alam liar. Angka tersebut menunjukan pertambahan sebesar 17% sejak 2004. Ini adalah buah manis dari pemerintahan Tiongkok mengkombinasikan perlindungan hutan, penghijauan, dan penegakan hukum melawan perburuan panda.
Hewan pemakan bambu ini dikategorikan "endangered" oleh IUCN sejak tahun 1990. Sedangkan pemerintah Tiongkok telah memulai usaha konservasi panda oleh sejak 1960. Dua puluh enam tahun adalah waktu yang cukup lama untuk memulihkan populasi panda, setidaknya menaikan statusnya satu tingkat ke "vulnerable".
IUCN mengingatkan bahwa perubahan iklim dan menurunnya luas hutan bambu yang menjadi habitat panda masih menjadi ancaman besar. Lebih dari satu sampai tiga hutan bambu habitat panda diprediksi menghilang dalam 80 tahun ke depan oleh IUCN. Dari panda di China kita bisa pelajari bahwa usaha konservasi dan solidaritas banyak pihak bukan hanya harapan kosong.
Sumber:
http://www.iucnredlist.org/details/712/0
http://www.theverge.com/2016/9/6/12816588/giant-pandas-endangered-vulnerable-iucn-list
http://www.livescience.com/49596-as-bamboo-forests-fade-can-pandas-survive.html
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.
Article