Mohammad Naufal adalah seorang Sustainability Engineer yang memiliki 4 tahun pengalaman di bidang non-profit dan for-profit, Naufal berusaha memadukan keilmuannya di bidang teknik elektro dan informatika, untuk memecahkan masalah perubahan iklim, dengan menginisiasi sebuah climate-tech startup bernama Carbon Addons yang memungkinkan pengguna mengimbangi jejak karbon dari pembelian produk/jasa mereka dengan menambahkan dana tambahan karbon sebelum checkout pembayaran melalui sebuah plugin software app yang dapat diintegrasikan dengan platform seperti e-commerce, retailer hingga shipping service.
Naufal memiliki visi untuk menciptakan inisiatif-inisiatif yang dapat mengubah kebiasaan dan dapat berkontribusi dalam upaya pencegahan krisis iklim dengan goals besarnya adalah dapat berkontribusi dalam mendukung NDC Indonesia untuk krisis iklim serta dapat menggugah entitas bisnis untuk menjadikan lingkungan sebagai salah satu pertimbangan utama dalam penentuan production cost yang dapat digunakan untuk perbaikan biodiversitas kita.
Selain itu, Naufal juga secara sukarela menjadi aktivis dan edukator lingkungan di masyarakat pedesaan dan perkotaan dengan bergabung ke dalam organisasi YFCC Indonesia, KOPHI dan Youth4youth - Hutan Itu Indonesia. Naufal adalah pemimpin dan inovator yang memiliki motivasi serta pencapaian yang tinggi mulai dari kompetisi, penghargaan, kegiatan sukarela hingga konferensi di bidang kepemudaan, pembangunan berkelanjutan, teknologi, pemberdayaan UKM, inovasi lingkungan, dan jurnalisme.
Naufal terpilih sebagai salah satu dari 84 delegasi dari 500 ++ aplikasi dari seluruh dunia dalam Our Ocean Youth Leadership Summit 2018 hingga acara YSEALI – Bluepreneur Accelerator Bootcamp 2020 yang mempertemukan pemuda yang memiliki inovasi usaha berbasis lingkungan di ASEAN.
Ia juga pernah meraih juara pertama dalam Program Rebranding UKM Nasional oleh Kementerian Perindustrian dan UKM Indonesia pada tahun 2018. Ia juga pernah menyabet Grand Prize Winner, penghargaan tertinggi dalam Youth Citizen Entrepreneurship Competition di Jerman tahun 2019. Naufal juga terpilih sebagai pembicara termuda dalam Blue Carbon Summit yang diadakan oleh AIPI, CGIAR, Global Landscapes Forum di tahun 2018 untuk berbicara mengenai strategi pengembangan hutan mangrove sebagai kawasan konservasi dan destinasi wisata berkelanjutan.
Dengan berbagai pengalaman dan pencapaiannya, Naufal sering didapuk menjadi pembicara, mentor maupun fasilitator dalam berbagai program kepemudaan, lingkungan, sosial dan ekonomi seperti menjadi mentor dan juri dalam pemilihan duta lingkungan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel – Surabaya (UINSA) tahun 2018, menjadi fasilitator di dalam sebuah seri diskusi mengenai isu perubahan iklim yang baru-baru ini diinisiasi oleh Pojok Iklim - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Climate Change We Pledge (CCWP), yang mempertemukan lebih dari 400 pemuda dari seluruh wilayah Indonesia hingga menjadi mentor dalam acara YLCCC Food and Climate yang diinisiasi oleh Climate Reality Indonesia dan Konsorsium Pangan Bijak Nusantara di tahun 2020.
Naufal percaya bahwa kolaborasi merupakan langkah strategis untuk menciptakan perubahan dan dampak yang lebih komprehensif. Thus, do not hesitate to hit him up to collaborateand shape the future of our community and environment together. Salam lestari!
Salut dengan mas Naufal